Page 56 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 MEI 2021
P. 56
triliun. Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menyebut kondisinya sangat berat
secara finansial. Ia pun tak segan meminta arahan pemerintah untuk opsi penyelamatan.
Salah satu upaya yang dilakukan, emiten berkode GIAA ini bakal melakukan restrukturisasi, yang
mencakup pengurangan jumlah armada pesawat hingga 50 persen. Jika saat ini Garuda memiliki
142 pesawat, ke depan, perseroan mungkin hanya mengoperasikan 70 unit. Selain juga
belakangan ini santer kabar bahwa Garuda menawarkan pensiun dini kepada karyawan
perusahaan, yang rencananya berlaku Juli 2021.
Alhasil, manajemen dan serikat pekerja pun adu argumen. Bukan hanya di internal perusahaan,
tapi sudah ke ranah publik. Agar tidak semakin panjang, Kemenaker memfasilitasi pertemuan
manajemen dan Serikat Pekerja Garuda, sekalian dengan buruh Sriwijaya Air secara terpisah di
kantor Kemenaker, Jakarta, Kamis (27/5).
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenaker, Anwar Sanusi mengungkapkan, dalam pertemuan
kemarin, pihaknya mendorong manajemen Garuda dan Sriwijaya tidak melakukan berbagai
upaya untuk meminimalkan terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
"Kami mendorong agar dua maskapai tersebut berupaya semaksimal mungkin menghindari PHK.
Bangun dialog bipartit untuk mencari solusi terbaik bagi kedua belah pihak," katanya di Jakarta,
kemarin.
Sanusi menegaskan, pihaknya berharap, manajemen melakukan komunikasi dan perundingan
yang baik dengan melibatkan para pekerja di masing-masing di maskapai: Sriwijaya Air maupun
Garuda Indonesia.
55