Page 58 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 MEI 2021
P. 58
BOS GARUDA JAMIN TIDAK ADA PHK KARYAWAN, TAPI.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menegaskan tidak ada pemutusan hubungan
kerja (PHK) meski keuangan perseroan sedang berdarah-darah. Melainkan, sebatas ditawarkan
program pensiun yang dipercepat bagi karyawan Garuda Indonesia yang memenuhi kriteria dan
persyaratan keikutsertaan program tersebut.
"Kita nggak PHK. kita tawarkan pensiun dipercepat sukarela. Soal implikasi PHK kita memahami
sangat dan ini solusi terbaik" ujar Irfan kepada detikcom, Sabtu (29/5/2021).
Penegasan ini ia lontarkan sebagai respons terhadap imbauan Kementerian Ketenagakerjaan
yang meminta maskapai pelat merah itu dan Sriwijaya Air meminimalkan PHK karyawan.
"Kami mendorong agar dua maskapai tersebut berupaya semaksimal mungkin menghindari
terjadinya PHK. Bangun dialog bipartit untuk mencari solusi terbaik bagi kedua belah pihak," kata
Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi, Jakarta, Jumat (28/5/2021).
Sebelumnya, Irfan telah menjelaskan penawaran pensiun dini ini dilakukan sejalan dengan upaya
pemulihan kinerja usaha yang tengah dijalankan Perusahaan guna menjadikan Garuda Indonesia
perusahaan yang lebih sehat serta adaptif menjawab tantangan kinerja usaha di era kenormalan
baru.
"Ini merupakan langkah berat yang harus ditempuh Perusahaan. Namun opsi ini harus kami
ambil untuk bertahan di tengah ketidakpastian situasi pemulihan kinerja industri penerbangan
yang belum menunjukan titik terangnya di masa pandemi COVID-19 ini," ujar Irfan dalam
keterangan tertulisnya, Jumat (21/5/2021).
Situasi pandemi yang masih terus berlangsung hingga saat ini, kata Irfan, mengharuskan
perusahaan melakukan langkah penyesuaian aspek supply & demand ditengah penurunan
kinerja operasi imbas penurunan trafik penerbangan yang terjadi secara signifikan.
Demand yang rendah tentu berpengaruh pada keuangan perusahaan. Selain itu, Garuda juga
dilaporkan memiliki utang sekitar Rp 70 triliun, utang itu disebut akan meningkat sekitar Rp 1
triliun setiap bulannya karena Garuda terus menunda pembayaran.
Saking banyaknya utang tersebut, Garuda Indonesia disebut berada dalam posisi keuangan
terburuk selama satu dekade. Memiliki arus kas negatif dan ekuitas minus Rp 41 triliun rupiah,
Dengan kondisi itu, apabila Garuda gagal melakukan program restrukturisasi, bisa membuat
maskapai dihentikan secara tiba-tiba.
Namun, Irfan enggan berkomentar banyak saat dikonfirmasi detikcom mengenai laporan ini. Dia
hanya mengatakan saat ini pihaknya sedang fokus mengurus program pensiun dini yang baru
saja ditawarkan kepada karyawannya.
Sebelumnya sempat beredar skema penyelamatan Garuda Indonesia. Ada 4 skema yang
dibahas, apa saja? Langsung klik halaman berikutnya.
Saking terpuruknya, sampai-sampai muncul di media sosial skema penyelamatan PT Garuda
Indonesia (Persero) Tbk. Setidaknya ada 4 skema untuk menyelamatkan Garuda.
Berikut rinciannya:
1. Garuda Disuntik Modal Seperti dilihat detikcom, Kamis (27/5/2021), opsi pertama, terus
mendukung Garuda. Adapun penjelasannya, pemerintah akan terus mendukung Garuda melalui
pemberian pinjaman atau suntikan ekuitas alias modal. Hal ini sebagaimana terjadi pada
Singapore Airlines. Opsi ini juga meninggalkan catatan.
57