Page 70 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 SEPTEMBER 2020
P. 70

ANCAMAN GELOMBANG PHK AKIBAT KORONA MERUYAK

              JAKARTA.  Pandemi  korona  (Covid-19)  terus  menggerogoti  perekonomian  Indonesia.  Hampir
              semua  sektor  bisnis  terkena  dampak  wabah  korona.  Alhasil,  ancaman  pemutusan  hubungan
              Kerja (PHK) besar-besaran tak terelakkan.

              Setelah  pelaku  bisnis  pariwisata  dan  penerbangan  berteriak  minta  bantuan  pemerintah,  kini
              pengusaha ritel dan pusat belanja meminta sejumlah insentif untuk menyelamatkan usaha yang
              babak  belur.  Lantaran  operasional  terganggu,  maka  angka  karyawan  yang  kena  PHK  dan
              dirumahkan bakal terus bertambah.

              Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) memproyeksikan, restoran dan kafe di pusat
              belaija telah memberhentikan 200.000 orang atau separuh tenaga Kerja mereka sejak korona
              merebak pada Maret 2020. Kemudian 280.000 karyawan mal dan 2 juta karyawan tenuni juga
              berpotensi terkena dampaknya.

              Ketua Umum APPBI Al-phonzus Wi^jaja menyebutkan, pihaknya masih mengonfirmasi data PHK
              kepada  anggotanya.  "Jika  merumahkan  karyawan  sudah  pasti  terjadi,  tapi  kalau  PHK  perlu
              dikonfirmasi lagi ke anggota," kata dia kepada KONTAN, kemarin.

              Agar  tetap  bertahan,  para  pengusaha  meminta  pemerintah  memberika  insentif,  termasuk
              bantuan  gaji  karyawan.  "Selain  subsidi  gaji  50%,  pengelola  mal  meminta  beragam  pajak
              ditiadakan untuk sementara," kata Alphonzus.

              Para peritel yang tergabung dalam Himpunan Penyewa Pusat Perbelaijaan Indonesia (Hippindo)
              juga  keteteran.  Selama  pandemi  korona,  mereka  memproyeksikan  kerugian  Rp  200  triliun.
              "Dalam setahun, omzet kami mencapai Rp 400 triliun. Jika turun 50% menjadi Rp 200 triliun, ya
              itu nilai kerugiannya," ungkap Ketua Umum Hippindo, Budi-harcljo Iduansjah, kemarin.

              Wakil  Direktur  Utama  PT  Metropolitan  Kentjana  Tbk,  Jeffri  Tanudjaja  menyebutkan,  seluruh
              pengusaha memang menantikan insentif pajak dari pemerintah. Cuma, hingga saat ini belum
              ada  respons.  Insentif  ini  dibutuhkan  lantaran  bisnis  mal  merosot  selama  wabah  korona
              "Pengunjung mal aijlok 50% akibat PSBB. Jika tenis seperti ini, tentu efeknya ke karyawan,"
              beber dia.

              PT  Sarimelati  Kencana  Tbk  (PZZA)  pun  mengharapkan  penghapusan  pajak  restoran.  "Agar
              pengusaha restoran te-

              tap  bisa  bertahan,  tarif  pajak  restoran  bisa  dihapuskan,"  ujar  Sekretaris  Perusahaan  PZZA,
              Kumiadi Sulistyomo.

              Memang, saat ini pengusaha sudah menikmati keringanan p<jak seperti PPh korporasi dan PPh
              gaji  karyawan.  "Jika  tarif  pajak  restoran  (PB1)  dapat  diringankan  oleh  pemda,  maka  bisa
              menambah daya beli masyarakat," jelas Kumiadi.

              Sekretaris Jenderal PHRI Maulana Yusran juga tidak menampik banyak hotel dan restoran yang
              mem-PHK karyawannya "Saat ini sudah banyak restoran dan hotel yang menutup usahanya,"
              kata dia, kemarin. Namun, Maulana tidak menyebut angka past inya Yang terang, biaya listrik
              dan tunggakan utang sangat membebani pengelola hotel.

              Di  bisnis  penerbangan,  pengurangan  karyawan  sudah  lebih  dahulu  menghampiri.  Garuda
              Indonesia, Lion Air Group dan AirAsia Indonesia sudah merumahkan sebagian karyawan demi
              efisiensi.  "PHK  tidak  terelakkan  kepada  ratusan  karyawan  sampai  mencari  pinjaman.  Mau
              terbang  atau tidak, biaya leosing  harus  dibayai*  setiap bulan," kata  Pengamat Penerbangan
              AIAC, Arista Atmadjati.


                                                           69
   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75