Page 80 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 SEPTEMBER 2020
P. 80

KSBSI: JAMINAN KEHILANGAN PEKERJAAN JANGAN BERATKAN BURUH

              JAKARTA -- Pemerintah dan DPR sepakat memasukkan skema Jaminan Kehilangan Pekerjaan
              (JKP) dalam Rancangan Undang-undang (RUU) Cipta Kerja. Presiden Konfederasi Serikat Buruh
              Sejahtera Indonesia (KSBSI) Elly Rosita Silaban meminta, agar buruh tidak diberatkan dengan
              potongan upah untuk iuran asuransi JKP tiap bulan.

              "Kita berharap (pemerintah) tidak akan memotong lagi iuran untuk membiayai program ini," kata
              Elly saat dihubungi Republika, Senin (28/9).

              Menurut Elly, penambahan pemotongan iuran terhadap buruh bisa saja terjadi. Dia berharap,
              agar  iuran  tersebut  dibayarkan  APBN  atau  dibayarkan  pengusaha  tanpa  memotong  lagi  dari
              tenaga Kerja. "Saya tahu pengusaha akan keberatan ketika dibebankan ke mereka 100 persen
              tapi ini lah baiknya ketika dikomunikasikan, ini kan nggak dikomunikasikan, lalu menjadi sebuah
              peraturan undang-undang dan harus terlaksana. Lalu siapa yang nanti dirugikan?" ujarnya.

              Selain itu, Elly juga meminta, pemerintah memperjelas implementasi dari JKP tersebut. Belum
              diketahui apakah JKP tersebut nantinya disalurkan tunai tiap bulan atau ada mekanisme lain
              yang ditetapkan pemerintah. "Lalu apa kriteria orang yang akan menerimanya, lalu beKerja sama
              dengan siapa soal apakah mereka-mereka ini memang benar-benar korban PHK atau tidak kan
              seperti kemarin bantuan subsidi upah itu kan hanya dari BPJS, seharusnya kan harus dengan
              ketenagaKerjaan untuk mendapatkan data yang valid," ujarnya.

              Sebelumnya,  staf  Ahli  Bidang  Regulasi,  Penegakan  Hukum,  dan  Ketahanan  Kementerian
              Koordinator Bidang Perekonomian Elen Setiadi mengatakan, selain transfer dana kas atau dana
              tunai  perbulan,  adanya  KJP  dalam  RUU  Cipta  Kerja  mengharuskan  pemerintah  menyiapkan
              pendidikan untuk meningkatkan skill dan kapasitas pekerja. Menanggapi itu pemerintah harus
              menjelaskan lebih lanjut hubungan pendidikan pelatihan dengan program kartu praKerja seperti
              apa.  "Peraturannya  dan  syarat-syaratnya  tidak  mudah,  tidak  seperti  yang  kita  bayangkan
              semudah  mendeskripsikan  tulisan  dan  menjadi  undang-undang  nanti  sanksinya  seperti  apa,
              fraudnya pasti ada, misalnya, lalu akan banyak kendala-kendala dan masalah-masalah yang akan
              kita terima terutama dari buruh yang tidak bisa mengakses atau mendapatkan asuransi ini,"
              ungkapnya.


































                                                           79
   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85