Page 96 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 SEPTEMBER 2020
P. 96
Judul Tolak RUU Cipta Kerja, 5 Juta Buruh Siap Demo pada 6-8 Oktober
Nama Media bisnis.com
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL https://ekonomi.bisnis.com/read/20200928/12/1297844/tolak-ruu-
cipta-kerja-5-juta-buruh-siap-demo-pada-6-8-oktober
Jurnalis Akbar Evandio
Tanggal 2020-09-28 23:22:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
neutral - Said Iqbal (Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia) Dalam mogok nasional
nanti, kami akan menghentikan proses produksi. Di mana para buruh akan keluar dari lokasi
produksi dan berkumpul di lokasi yang ditentukan masing-masing serikat pekerja di tingkat
perusahaan
neutral - Said Iqbal (Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia) Para buruh tentu akan
mengikuti prosedur dari dua undang-undang tersebut
negative - Said Iqbal (Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia) Sejak awal kami meminta
agar pelindungan minimal kaum buruh yang ada di Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan jangan dikurangi. Tetapi faktanya omnibus law mengurangi hak-hak
buruh yang ada di dalam undang-undang eksisting
Ringkasan
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyatakan sejumlah pimpinan Konfederasi dan
Federasi Serikat Pekerja menyepakati untuk melakukan mogok nasional sebagai bentuk
penolakan terhadap RUU Cipta Kerja.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan bahwa mogok
nasional akan dilakukan secara konstitusional dengan tertib dan damai.
TOLAK RUU CIPTA KERJA, 5 JUTA BURUH SIAP DEMO PADA 6-8 OKTOBER
JAKARTA - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyatakan sejumlah pimpinan
Konfederasi dan Federasi Serikat Pekerja menyepakati untuk melakukan mogok nasional sebagai
bentuk penolakan terhadap RUU Cipta Kerja.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan bahwa mogok
nasional akan dilakukan secara konstitusional dengan tertib dan damai.
95