Page 21 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 AGUSTUS 2021
P. 21
Judul Berperan sangat Signifikan BSU Harus Diperluas
Nama Media Media Indonesia
Newstrend BLT BPJS Ketenagakerjaan
Halaman/URL PgA3
Jurnalis E-3
Tanggal 2021-08-09 04:15:00
Ukuran 374x328mmk
Warna Warna
AD Value Rp 397.936.000
News Value Rp 1.989.680.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
PROGRAM bantuan subsidi upah (BSU) yang digulirkan pemerintah dinilai berperan signifikan
untuk membantu meringankan beban pekerja terdampak pandemi covid-19. Terlebih, bantuan
uang tunai merupakan hal yang paling dibutuhkan di kala pandemi untuk menekan kondisi
ekonomi masyarakat.
BERPERAN SANGAT SIGNIFIKAN BSU HARUS DIPERLUAS
PROGRAM bantuan subsidi upah (BSU) yang digulirkan pemerintah dinilai berperan signifikan
untuk membantu meringankan beban pekerja terdampak pandemi covid-19. Terlebih, bantuan
uang tunai merupakan hal yang paling dibutuhkan di kala pandemi untuk menekan kondisi
ekonomi masyarakat.
"Kalau kita lihat di data Sakernas terakhir di Agustus 2020 kemarin, support pemerintah yang
dibutuhkan oleh para pekerja terdampak itu memang paling banyak adalah dalam bentuk
bantuan uang tunai," kata Kepala Kajian Perlindungan Sosial dan Ketenagakerjaan Lembaga
Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM
FEB UI) Muhammad Hanri kepada Media Indonesia, Jumat (6/8).
"Kalau besaran, LPEM tahun lalu juga pernah survei ke peserta PU BP Jamsostek, kita lihat rata-
rata pendapatan mereka itu ada di kisaran Rp 1 juta sampai dengan Rp5 juta. Jadi, seharusnya
ketika mereka menerima Rpl juta, itu sudah bisa mengover at least 20% dari pendapatan
mereka. Jadi, seharusnya lumayan signifikan," sambungnya.
Kendati demikian, Hanri menilai masih ada lubang pada program BSU yang dilakukan
pemerintah. Pertama, program tersebut hanya diperuntukkan bagi peserta BP Jamsostek.
Padahal, kepesertaan BP Jamsostek, utamanya pada segmen bukan penerima upah (BPU). relatif
masih rendah.
Belum lagi, kata Hanri, ada penurunan jumlah kepesertaan aktif BP Jamsostek dari sekitar 34
juta di 2019 menjadi 29 juta di 2020. "Artinya. ada sekelompok orang yang seharusnya
mendapatkan BSU, tapi jadi tidak dapat karena kepesertaannya berhenti,'' terangnya.
20