Page 60 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 AGUSTUS 2021
P. 60

Tak  hanya  pekerja  dan  buruh,  sebut  dia,  BSU  juga  membantu  pengusaha  mempertahankan
              kelangsungan usahanya selama masa pandemi Covid-19, khususnya selama PPKM.
              Berdasarkan data Kemenaker, Anwar menjelaskan, terdapat 24,66 persen pekerja atau buruh
              yang memiliki potensi terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan 23,72 persen berpotensi
              dirumahkan.

              Adapun para pekerja tersebut berada pada kategori sektor kritikal, esensial, dan nonesensial
              yang dihimpun dari berbagai provinsi di wilayah Jawa dan Bali.

              “Jadi dari fakta tersebut sudah pasti pemerintah perlu melakukan intervensi agar potensi-potensi
              negatif ini bisa dihindari. Minimal dapat dikurangi, baik melalui bantuan pemerintah maupun
              bantuan-bantuan sosial lainnya,” imbuh Anwar.

              Dengan intervensi dari semua pihak, sebut dia, maka perusahaan serta pekerja atau buruh tetap
              dapat melakukan proses produksi.

              Terapkan prinsip clear and clean

              Selain memaparkan aturan baru, Anwar menyatakan, pihaknya juga berupaya agar penyaluran
              BSU 2021 lebih tepat sasaran.

              Salah satu upaya tersebut ia lakukan dengan menerapkan prinsip clear and clean, yakni clear
              dari sisi regulasi dan clean dari sisi data.

              Adapun penerapan itu bertujuan agar pelaksanaan BSU tidak bertabrakan dengan regulasi lain
              serta tidak terjadi duplikasi data.

              “Dengan begitu BSU tidak akan dijadikan duplikasi penerima. Oleh karenanya, penerima BSU
              tidak akan menerima program Kartu Prakerja, tidak akan menerima Program Keluarga Harapan
              (PKH), dan Bantuan Pemerintah Usaha Mikro (BPUM),” ujarnya.

              Dalam  pendataan  itu,  Anwar  mengatakan,  pihaknya  terus  berkoordinasi  dengan  Badan
              Penyelenggara  Jaminan  Sosial  (BPJS)  Ketenagakerjaan  sebagai  sumber  data  calon  penerima
              BSU.

              “Kalau clean dan clear bisa dikawal dengan baik, kami yakin pelaksanaan BSU akan jauh lebih
              baik dari tahun 2020. Hal ini akan sesuai dengan tujuan pemerintah untuk mengimplementasikan
              bantuan BSU,” jelasnya.

              Mekanisme penyaluran BSU

              Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial
              Tenaga  Kerja  (PHI-JSK)  Kemenaker  Surya  Lukita  Warman  mengatakan,  dana  BSU  2021
              bersumber dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Ditjen PHI-JSK Kemenaker Tahun
              Anggaran (TA) 2021.

              “Adapun untuk mekanisme penyaluran BSU memiliki beberapa aturan tertentu, yaitu Kemenaker
              akan meminta data calon penerima BSU ke BPJS Ketenagakerjaan,” ucapnya.

              Kemudian,  lanjut  dia,  BPJS  Ketenagakerjaan  melakukan  verifikasi  data  dan  pengelompokan
              rekening, sebelum diserahkan ke Kemenaker.

              Setelah diserahkan, Kemenaker melalui Badan Perencanaan dan Pengembangan (Barenbang)
              melakukan check and screening, seperti kesesuaian data, kelengkapan format data, duplikasi
              data dan pemadanan data dari penerima Kartu Prakerja, BPUM, atau PKH.

                                                           59
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65