Page 114 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 JUNI 2021
P. 114
BANGUN DUNIA KERJA TERDAMPAK COVID-19, MENAKER MINTA DUKUNGAN ILO
Dalam upaya membangun dunia kerja terdampak Covid-19, pemerintah Indonesia telah
menerapkan delapan kebijakan utama. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah,
meminta dukungan Organisasi Buruh Internasional (International Labour Organization/ ILO )
atas berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah Indonesia tersebut dan stakeholders dalam
menangani dampak pandemi Covid-19 di sektor ketenagakerjaan.
"Selama ini, pemerintah telah bekerja sama dengan Pekerja dan pengusaha dalam menangani
dampak pandemi. Namun dukungan signifikan dari ILO tetap dibutuhkan untuk mendukung apa
yang kami lakukan dalam menangani dampak pandemi ini," katanya, dalam Konferensi
Perburuhan Internasional secara daring, Senin (7/6/2021).
Delapan dukungan pemerintah dimulai dari stimulus ekonomi untuk bisnis hingga program
tunjangan bagi pekerja yang diberhentikan. Program ini dilakukan untuk memfasilitasi 56 juta
pekerja formal hingga jaring pengaman sosial bagi lebih dari 70 juta pekerja informal.
Selain itu, Indonesia telah merevitalisasi UU Ketenagakerjaan melalui Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, dengan tujuan menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan
meningkatkan investasi asing dan domestik.
Menurutnya, dari berbagai kebijakan yang telah dilakukan pemerintah, ada tiga pilar penting
untuk menavigasi masa depan kerja global. Pertama, investasi di bidang utama pekerjaan yang
layak dan berkelanjutan.
Ia menekankan, konsep pembelajaran seumur hidup harus menjadi bagian integral dari
masyarakat dan investasi swasta untuk mengurangi kesenjangan keterampilan. Apalagi
keterampilan menjadi hal wajib dalam menghadapi dunia ketenagakerjaan yang semakin
dinamis/fleksibel.
"Dalam upaya mengurangi kesenjangan keterampilan, pemerintah Indonesia telah melibatkan
dunia usaha dan masyarakat dalam merevitalisasi pusat pelatihan pekerja dan mempersiapkan
kemampuan kerja para pekerja yang memenuhi kebutuhan industri," kata Ida.
Selain mengurangi kesenjangan keterampilan, investasi lain yang penting ialah memperkuat
pembangunan ekonomi pedesaan melalui penyediaan dana desa.
"Kami juga telah mengembangkan Desa Migran Produktif (Desmigratif) yang bertujuan
meningkatkan kemandirian ekonomi dan standar hidup bagi mantan para pekerja migran dan
keluarganya," ujarnya.
Kedua, dialog sosial yang inovatif tentang isu-isu yang lebih luas di dunia kerja.
113