Page 182 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 JUNI 2021
P. 182
INVESTASI KE JABAR TERTINGGI SECARA NASIONAL SELAMA PANDEMI COVID-19,
RIDWAN KAMIL UNGKAP RAHASIANYA
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG
- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkap rahasia kenapa Jabar selalu mencetak
realisasi investasi tertinggi nasional selama pandemi Covid-19 .
Rahasianya adalah ia sebagai pemimpin aktif mengundang dengan cara door to door
menawarkan potensi Jabar agar investor atau pemilik modal mau berinvestasi. Perlu kerja
keras menawarkan langsung ke investor , namun konsistensi perlahan membuahkan hasil.
"Saya terus ketok pintu agar investasi terus mengalir," ujarnya dalam Rembuk Nasional Vokasi
dan Peresmian Kewirausahaan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas Tahun 2020 di Pondok
Pesantren Cipasung Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (8/6/2021).
Menurutnya, ada dua alasan investor tertarik menanamkan modalnya di Jabar. Pertama
infrastruktur yang tersedia relatif baik dan mendukung investasi . Bukan hanya yang sudah
tersedia, tapi juga infrastruktur yang akan tersedia seperti Pelabuhan Patimban Subang, Tol
Cisumdawu , dan kereta cepat Bandung - Jakarta. Ini pun masuk dalam perhitungan investor
, dalam arti ceruk pasarnya sangat menjanjikan.
"Saya selalu tanya kepada investor kenapa memilih Jabar. Jawabanya selalu dua terbaik: satu
mereka menganggap infrastruktur Jabar relatif lebih baik," katanya di hadapan Wapres Ma'ruf
Amin yang hadir dalam acara itu.
Alasan kedua, produktivitas pekerja Jabar relatif tinggi. Ini didapat dari survei kepada investor.
Katanya, produktivitas pekerja Jabar paling tinggi di Indonesia, bahkan setara dengan Vietnam.
"Jadi setara dengan skor-skor di Vietnam yang dianggap di Asean yang menjadi salah satu yang
produktif," sebut Ridwan Kamil.
Ia menambahkan, ada beberapa industri yang sempat pindah ke luar Jabar untuk mengejar upah
murah, namun karena produktivitas pekerjanya rendah kemudian investor itu kembali lagi ke
Jabar.
"Jadi ada yang pindah ke provinsi lain tapi balik lagi ada sekitar empat sampai enam industri.
Pindah karena mengejar upah murah tetapi produktivitasnya juga ikut turun. Akhirnya saya
fasilitasi lagi di Jawa Barat," jelasnya.
Tingginya investasi di Jawa Barat ini mulai terasa pada penyerapan tenaga kerja. Sebelum
pandemi angka pengangguran di Jabar 8,7 persen dan setelah pandemi sempat menyentuh
angka 10 persen tepatnya pada Agustus 2020. Kini pengangguran kembali turun di bawah angka
8 persen.
"Jadi keterserapan selama pemulihan ekonomi sudah jauh lebih membaik walaupun tidak
senormal sebelum COVID-19," ucap Gubernur Jabar.
Tak hanya pada angka pengangguran, pertumbuhan ekonomi di Jabar pun mulai membaik. Dari
semula minus 4 persen kini sudah naik menjadi minus 0,8 persen. "Tahun ini seharusnya bulan-
bulan ini sudah di atas 0 persen (kembali positif)," ujar Ridwan Kamil .
(*).
181