Page 212 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 JUNI 2021
P. 212

KEPULANGAN 7.300 PMI HARUS DIKAWAL KETAT

              Rencana  pemerintah  yang  akan  memulangkan  7.300  Pekerja  Migran  Indonesia  (PMI)  dari
              Malaysia Juni-Juli harus dikawal ketat. Hal tersebut dilakukan mengingat Malaysia tengah alami
              lonjakan kasus Covid 19. Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani mengatakan, saat ini,
              Malaysia  sedang  lockdown  total  karena  lonjakan  kasus  Covid-19.  Pemulangan  7300  pekerja
              migran  harus  dikawal  ketat  untuk  memastikan  mereka  sudah  bebas  Covid,  sehingga  tidak
              menimbulkan masalah baru di tanah air.

              “Pemerintah  harus  memberikan  perlindungan  maksimal  pada  semua  pekerja  kita  melalui
              koordinasi  dengan  lembaga  maupun  institusi  terkait.  Screening  harus  dilakukan  sesuai  SOP,
              terutama di pintu-pintu masuk kedatangan PMI,” kata Netty dalam keterangan medianya, Selasa,
              8 Juni. Netty berharap pemulangan PMI ini tidak menjadi importasi kasus Covid di tanah air.
              “Kita juga sedang mengalami kondisi COVID-19 yang mengkhawatirkan karena beberapa wilayah
              sudah terjadi lonjakan kasus, seperti di Kudus, Bangkalan, Garut dan Bandung.

              Jika sampai terjadi importasi kasus dari Malaysia lagi, maka ini akan memperparah kondisi di
              tanah  air. Pemerintah  harus  mengawal  secara  ketat  pemulangan PMI  tersebut,” tambahnya.
              Netty mengingatkan pemerintah agar memastikan kesiapan SDM dan infrastruktur kesehatan
              dalam proses pemulangan PMI tersebut. “Bukan hanya aspek teknis, tapi yang lebih penting
              adalah  aspek  moral  dan  mental  para  petugas  di  lapangan.  Jangan  sampai  terulang  kasus
              penggunaan alat test bekas atau maËa karantina yang mencoreng nama baik Indonesia,” kata
              Netty. ?JGE?ËM?KHM?




















































                                                           211
   207   208   209   210   211   212   213   214   215   216   217