Page 210 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 JUNI 2021
P. 210
MALAYSIA DEPORTASI & REKALIBRASI PULUHAN RIBU TKI SAAT PANDEMI
Di tengah pandemi Covid-19, Malaysia menerapkan dua kebijakan terkait TKI atau PMI (Pekerja
Migran Indonesia), yakni deportasi dan rekalibrasi. Menurut Duta Besar RI Hermono, dalam
waktu dekat ini deportasi akan dikenakan terhadap 7.200 PMI yang berada di sejumlah tahanan
imigrasi di seluruh Malaysia. Pihak KBRI dan Malaysia tengah merundingkan biaya pemulangan
mereka yang masa tahanannya sudah habis itu.
"Selepas masa lockdown, 310 orang diantaranya akan mendapat prioritas kepulangan pada 16
hingga 18 Juni mendatang. Mereka adalah kelompok rentan antara lain orang tua, perempuan,
anak-anak, dan orang sakit selain Covid," papar Hermono dari Kuala Lumpur kepada Tim Blak-
blakan, Selasa (8/6/2021). Di luar itu, ada juga WNI yang masa tahanannya sudah habis lalu
pulang ke tanah air dengan biaya sendiri. Kepada mereka KBRI khusus menanggung biaya tes
PCR.
Selain deportasi, Malaysia juga menerapkan kalibrasi yakni mempermudah pemulangan PMI
yang tak punya izin kerja dan tinggal. Program ini akan berjalan hingga Juni dan tengah
diupayakan agar bisa diperpanjang karena masih ada puluhan ribu PMI yang ingin pulang.
Sejak pertengahan November 2020, kata Hermono, ada sekitar 44.000 PMI yang pulang secara
mandiri. Sementara PMI yang sudah mendapat izin pulang lewat program Kalibrasi sudah
tercatat sebanyak 51 ribu orang. "Masih ada sekitar 50 ribu PMI yang ingin pulang karena kondisi
ekonomi di Malaysia juga sedang berat, tapi izin sudah habis," kata Hermono.
Kepada mereka yang pulang lewat program kalibrasi, Malaysia mengenakan denda lebih ringan,
cuma 500 ringgit (Rp 1,7 juta). Kalau di luar kalibrasi dendanya mencapai 3.100 ringgit (Rp 10
juta).
"Saya berharap pandemi ini menjadi momen untuk memperbaiki perlingungan terhadap PMI kita
di Malaysia, juga perbaikan di tanah air agar yang berangkat melalui prosedur yang benar," kata
Hermono yang pernah menjadi Sekretaris Utama BNP2TKI.
Terkait isu bahwa Malaysia mendapatkan kuota haji hingga 10 ribu Jemaah di tengah pandemi
ini, Dubes Hermono memastikan kuota dimaksud hingga kemarin belum diberikan Arab Saudi.
Sebab angka harian Covid di Malaysia masih tergolong tinggi, apalagi sejak awal Juni hingga 14
Juni masih diberlakukan lockdown.
"Saya pastikan sampai detik ini kuota itu belum diberikan ke Malaysia. Info lain yang saya dapat,
Brunei sudah memastikan tak akan mengirim Jemaah haji tahun ini," kata Hermono.
209