Page 75 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 NOVEMBER 2020
P. 75

dinamika  ekonomi  global  secara  cepat  dan  tepat.  Tanpa  reformasi  struktural,  pertumbuhan
              ekonomi Indonesia akan melambat


              Ringkasan

              Direktur  Jenderal  Pembinaan  Pengawasan  Ketenagakerjaan  dan  Keselamatan  dan  Kesehatan
              Kerja (Dirjen Binwasnaker & K3) Haiyani Rumondang mengatakan, Undang-Undang Nomor 11
              Tahun 2020 (UU Cipta Kerja) mengatur ketentuan baru terkait ketenagakerjaan.
              Perubahan  ketentuan  ketenagakerjaan  yang  terdapat  dalam  UU  Cipta  Kerja,  lanjutnya,  akan
              memengaruhi pelaksanaan pengawasan ketenagakerjaan.



              FUNGSI PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN BERUBAH, KEMNAKER MULAI
              SOSIALISASIKAN UU CIPTA KERJA
              Direktur  Jenderal  Pembinaan  Pengawasan  Ketenagakerjaan  dan  Keselamatan  dan  Kesehatan
              Kerja (Dirjen Binwasnaker & K3) Haiyani Rumondang mengatakan, Undang-Undang Nomor 11
              Tahun 2020 (UU Cipta Kerja) mengatur ketentuan baru terkait ketenagakerjaan.

              Perubahan  ketentuan  ketenagakerjaan  yang  terdapat  dalam  UU  Cipta  Kerja,  lanjutnya,  akan
              memengaruhi pelaksanaan pengawasan ketenagakerjaan.

              Oleh karena itu, perlu dilakukan sosialisasi agar terdapat pemahaman yang sama, baik di internal
              pengawasan  ketenagakerjaan,  maupun  stakeholder  mitra  pengawas  ketenagakerjaan,  dalam
              melaksanakan fungsi pengawasan ketenagakerjaan.

              Dengan begitu, fungsi pengawasan ketenagakerjaan dapat berjalan dengan baik, meski belum
              terdapat peraturan pelaksananya.

              "Keberhasilan  kegiatan  pengawas  ketenagakerjaan  dalam  mengawasi  dan  menegakkan
              pelaksanaan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan di perusahaan, tidak terlepas dari
              peran stakeholder mitra pengawas ketenagakerjaan," katanya.
              Haiyani  mengatakan  itu  dalam  sosialisasi  UU  Cipta  Kerja  kluster  ketangakerjaan  kepada
              pengawas dan stakeholder mitra pengawas ketenagakerjaan guna memiliki pemahaman yang
              sama di Hotel Ciputra, Jakarta Barat, Selasa (17/11/2020).

              Selain  pengawas  ketenagakerjaan,  sambungnya,  mitra  tersebut  merupakan  pihak  yang
              berhubungan langsung dengan perusahaan, pengusaha, maupun pekerja atau buruh.

              Mereka menjadi pihak pertama yang akan menjadi tempat konsultasi dan penasehatan teknis
              terkait permasalahan ketenagakerjaan, tidak terkecuali substansi yang terdapat dalam UU Cipta
              kerja, terutama kluster ketenagakerjaan.

              "Oleh  karena  itu,  perlu  mempersiapkan  diri  dengan  memahami  isi  substansi  klaster
              ketenagakerjaan  UU  Cipta  Kerja,  sehingga  pemerintah  dapat  memberikan  pemahaman  yang
              utuh kepada masyarakat, terutama masyarakat industri.

              Haiyani  menegaskan,  UU  Cipta  Kerja  telah  mengubah,  menghapus,  atau  menetapkan
              pengaturan baru terhadap beberapa ketentuan yang telah berlaku dan ada saat ini.

              UU tersebut meliputi UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, UU Nomor 40 Tahun
              2004  tentang  Sistem  Jaminan  Sosial  Nasional,  UU  Nomor  24  tahun  2011  tentang  Badan

                                                           74
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80