Page 73 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 NOVEMBER 2020
P. 73
SERTIFIKASI KOMPETENSI TINGKATKAN DAYA SAING PEKERJA
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, mengingatkan pentingnya sertifikasi
kompetensi kerja sebagai sarana meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia, agar mampu
bersaing dengan tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia. Bersama Badan Nasional
Sertifikasi Profesi (BNSP), pihaknya menargetkan sertifikasi kompetensi kerja yang dikeluarkan
Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) memperoleh pengakuan internasional.
"Jadi saya ingatkan sekali lagi jangan main-main dengan proses sertifikasi karena hal ini akan
menentukan daya saing tenaga kerja kita di pasar global," ujar Menaker saat memberikan
sambutan sekaligus pengarahan pada acara Rapat Kordinasi LSP bertema di Jakarta, Selasa
(17/11).
Menaker mengungkapkan data perkembangan LSP terlisensi sampai tahun 2020, terdapat
sebanyak 1.711 LSP. Selain itu, BNSP memiliki peran sangat penting dalam proses pengakuan
kompetensi tenaga kerja yang menjadi elemen penting dalam penyiapan tenaga kerja yang
kompeten secara nasional.
"BNSP dan stakeholders harus mampu dengan cepat merespon setiap perkembangan pada dunia
industri," jelasnya.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 10 Tahun 2018 tentang Badan Nasional
Sertifikasi Profesi, BNSP memiliki tugas utama melaksanakan sistem sertifikasi kompetensi kerja.
Menurut Menaker, kondisi sertifikasi yang sudah berjalan di Indonesia saat ini masih memiliki
banyak tantangan bagi anggota BNSP dan LSP.
Dia menambahkan harus terus dilakukan perbaikan, harmonisasi, pengembangan sistem
sertifikasi, dan pengakuan kompetensi sebagai target kinerja untuk ke depannya. "Terutama
untuk pengakuan kompetensi yang bersifat internasional yang harus menjadi target kita
bersama," imbuhnya.
Selain itu, kata Menaker, penyelenggaraan proses sertifikasi kompetensi merupakan pekerjaan
besar dan bukan hal yang remeh. Menurutnya, LSP merupakan ujung tombak dalam
menjalankan sertifikasi kompetensi tenaga kerja.
"Untuk itu, integritas yang tinggi LSP berlisensi yang diberikan oleh pemerintah melalui BNSP
harus tetap dijaga dan pernyataan kompeten yang diberikan ke tenaga kerja menjadi tanggung
jawab besar oleh LSP dan BNSP," tandasnya.
Ketua BNSP, Kunjung Masehat, mengatakan sistem sertifikasi kompetensi dapat digunakan
sebagai sarana untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia. Sehingga dapat bersaing
dengan tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia, sekaligus dapat digunakan sebagai sarana
untuk meningkatkan penghargaan industri pada tenaga kerja dengan kualifikasi kompetensi
tertentu.
"Sistem sertifikasi kompetensi ini juga dapat digunakan sebagai acuan dalam kebijaksanaan
pengembangan kompetensi tenaga kerja dan sebagai pertimbangan dalam penyusunan rencana
strategis pengembangan industri di Indonesia, sehingga dapat memperkecil atau menghilangkan
jarak (gap) dan ketidak sesuaian (mismatch) antara tenaga kerja dengan industri, dunia usaha
dan dunia kerja (IDUKA)," katanya. ruf/N-3.
72