Page 126 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 SEPTEMBER 2020
P. 126
Dalam beleid ini, ada tiga bentuk relaksasi yang diberikan kepada perusahaan dan peserta
mandiri. Pertama adalah kelonggaran pembayaran keempat program BP Jamsostek, yaitu
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), dan Jaminan
Pensiun (JP).
Kedua adalah keringanan iuran JKK dan JKM. Ketiga adalah penundaan pembayaran sebagian
iuran JP. Khusus untuk JKK dan JKM, ada diskon besar-besaran sampai 99 persen. Jadi cuma 1
persen saja yang dibayar.
Tidak ada subsidi pemerintah dalam program ini. BP Jamsostek hanya mengandalkan kantong
mereka sendiri untuk program relaksasi di tengah pandemi ini. Agus menyebut perusahaan telah
menyiapkan ini jauh-jauh hari, yakni sejak April 2020.
Saat itu, mereka sudah mulai menghitung agar arus kas mereka tetap terjaga. Sebab, relaksasi
iuran berarti penurunan penerimaan iuran. "Kami concern menjaga ketahanan dana," ucap Agus.
Sementara itu dari data terakhir, penerimaan iuran BP Jamsostek memang masih selalu di atas
biaya manfaat untuk peserta. Hal tersebut termuat dalam laporan keuangan 2019 (audited) BP
Jamsostek. Rinciannya sepanjang tahun lalu yaitu sebagai berikut: 1. JKK dengan iuran Rp 5,9
triliun dan pembayaran manfaat Rp 1,5 triliun (25 persen) untuk 182 ribu klaim 2. JKM dengan
iuran Rp 2,8 triliun dan pembayaran manfaat Rp 862 miliar (30 persen) untuk 31 ribu klaim 3.
JHT dengan iuran Rp 47,4 triliun dan pembayaran manfaat Rp 27 triliun (56 persen) untuk 1,9
juta klaim 4. JP dengan iuran Rp 17,2 triliun dan pembayaran manfaat Rp 196 miliar (1,1
persen) untuk 39 ribu klaim.
Kini, program relaksasi sudah diluncurkan. BP Jamsostek sedang berkoordinasi dengan kantor
cabang mereka di seluruh wilayah untuk menjalankan amanat pemerintah ini. "Sejak kemarin
sore, kami kumpulkan seluruhnya, hari ini juga ditindaklanjuti secara teknis," kata Agus..
125