Page 141 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 SEPTEMBER 2020
P. 141
Terkait penyetoran data di luar kriteria ini, Agus menduga, sebagian perusahaan sengaja
mengirim semua nama karyawannya karena sulit memilah mana karyawan yang didaftarkan
sebelum Juni dan setelahnya. "Sehingga dikirim semuanya gelondongan gitu. Dan ini terfilter
melalui sistem kita," paparnya.
Agus melanjutkan, untuk 12,5 juta data yang valid kemudian menjalani proses validasi kembali
untuk ketunggalan nomor rekening. Tahap ini memastikan rekening tersebut hanya satu peserta
dan nama pemilik sama dengan nama di kepesertaan BPJamsostek. Terdata, 11, 7 juta valid dan
790 ribu yang dikembalikan ke perusahaan untuk diperbaiki.
"11,7 juta ini yang siap ditransfer dananya," paparnya. Dari angka ini, sudah diserahkan sekitar
5,5 juta norek ke Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) untuk penyaluran batch pertama
dan kedua. "Dan hari ini (kemarin, red) kembali kita serahkan untuk gelombang ketiga sebanyak
3,5 juta. Total norek yang kita serahkan 9 juta untuk diproses transfer," sambung Agus.
Diakuinya, penyerahan data ini memang sengaja dilakukan secara bertahap karena prinsip
kehati-hatian. Selain itu, pengawasan terhadap penyaluran dapat dilaksanakan lebih maksimal.
Dalam kesempatan itu, Agus turut menyinggung soal sms blast yang telah dilakukan oleh
pihaknya. Pengiriman pesan singkat ini, kata dia, merupakan notifikasi BSU untuk pekerja yang
berhak menerima banntuan. Namun, pekerja sudah tidak aktif saat ini karena kepesertaannya
dinonaktifkan.
"Tapi per 30 Juni masih tercapture oleh kami. Sehingga masih berhak menerima," jelasnya. Nah,
bagi para penerima sms tersebut, Agus menghimbau agar pekerja mau membuka link unik yang
dikirimkan. Kemudian, melakukan konfirmasi data. "Tinggal masukkan keynya berupa NIK,"
katanya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah
mengungkapkan, bahwa nantinya sebelum dicairkan, data batch ketiga ini bakal dicek ulang
terlebih dahulu oleh pihaknya. Setelahnya, baru diserahkan ke KPPN untuk kemudian dana
diserahkan ke bank himbara.
"Mekanisme penyaluran masih sama seperti batch sebelumnya. Ini demi kehati-hatian dan yang
jadi concern semua pihak, tepat sasaran," ungkapnya.
Mengenai penyaluran batch sebelumnya, Ida mengatakan, bahwa saat ini sedang berproses.
Untuk batch pertama, sudah mencapai angka 92 persen. Sementara, batch kedua 46,2 persen.
Editor : Bintang Pradewo Reporter : Zalzilatul Hikmia .
140