Page 146 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 SEPTEMBER 2020
P. 146

ANGIN SEGAR DARI DISKON CANTIK IURAN BP JAMSOSTEK

              TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan  Ida Fauziyah  sempat melontarkan candaan soal
              besaran  relaksasi  iuran  BP  Jamsostek  yang  resmi  ditetapkan  pemerintah  hari  ini,  Rabu,  9
              September 2020.

              Menteri  Tenaga  Kerja  Ida  Fauziyah  menyampaikan  penjelasan  terkait  program  subsidi
              pemerintah kepada pekerja dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPR Komisi IX DPR di
              Kompleks  Parlemen,  Jakarta,  Rabu,  26  Agustus  2020.  RDP  tersebut  diantaranya  membahas
              program subsidi pemerintah kepada pekerja dengan upah di bawah Rp5 juta dan evaluasi aturan
              hukum ketentuan BPJS Ketenagakerjaan untuk membantu peserta selama pandemi COVID-19.
              TEMPO/Tony Hartawan  Menurut dia, angka 9 ini cocok dengan  diskon  99 persen yang diberikan
              pemerintah  sebagai  bentuk  relaksasi  iuran  ketenagakerjaan  tersebut.  Relaksasi  ini  tertuang
              dalam PP 49 Tahun 2020 tentang Penyesuaian Iuran Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
              Selama  Bencana  Non-Alam  Penyebaran  Covid-19.  "Memang  luar  biasa,  tanggalnya
              menyesuaikan," kata dia dalam acara di Gedung Kementerian Ketenagakerjaan.

              Dalam acara ini, perwakilan dunia usaha sempat menyampaikan bahwa relaksasi ini sebenarnya
              sudah  mereka  nantikan  sejak  awal    pandemi  Covid-19    ,  Maret  2020.  Mendengar  itu,  Ida
              mengakui saat itu memang pemerintah sudah berencana memberikan relaksasi iuran selama
              tiga bulan saja. Namun, keputusan itu ditunda sampai akhirnya terbit PP 49 Tahun 2020. Tapi
              kini, Ida menyebut relaksasi yang diberikan justru lebih lama, yaitu 6 bulan, dari Agustus 2020
              sampai  Januari  2021.  "Jadi  mundur  tapi  maju,  atau  maju  tapi  mundur,"  kata  Ida  sambil
              berseloroh lagi.

              Di  sisi  lain,  sejak  beberapa  hari  terakhir  ini,  Direktur  Utama  BP  Jamsostek  atau    BPJS
              Ketenagakerjaan,    Agus  Susanto,  mengaku  hampir  setiap  hari  menjadi  sasaran  pertanyaan
              sejumlah pihak. Pertanyaannya sama yaitu kapan PP untuk relaksasi iuran BP Jamsostek terbit.
              "Saya kira hari ini jawabannya," kata Direktur Utama BP Jamsostek ini dalam acara sosialisasi di
              Gedung Kementerian Ketenagakerjaan pada Rabu, 9 September 2020.

              Agus mengatakan relaksasi ini bertujuan untuk menjaga agar dunia usaha bisa tetap tumbuh di
              tengah pandemi Covid-19. Menurut dia, ini adalah insentif lanjutan, setelah sebelumnya, pekerja
              BP Jamsostek yang dapat bantuan  subsidi gaji.

              Lebih lanjut, PP ini berisi 29 pasal dan lima bab. Untuk diketahui, saat ini ada empat jenis peserta
              BP Jamsostek yaitu penerima upah, bukan penerima upah, jasa konstruksi, dan pekerja migran.
              Total ada empat jenis jaminan atau program yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan
              Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), dan Jaminan Pensiun (JP).

              Secara umum, rincian dari program  BP Jamsostek  saat ini adalah sebagai berikut:  1. Jaminan
              Kecelakaan Kerja (JKK)  Penerima Upah: 0,24 persen sampai 1,74 persen  Bukan Penerima Upah:
              1 persen  Pekerja Migran Rp 370 ribu  Jasa Konstruksi: 0,21 persen  2. Jaminan Kematian (JKM)
              Penerima Upah: 0,3 persen  Bukan Penerima Upah: Rp 6.800  Pekerja Migran Rp 370 ribu  Jasa
              Konstruksi: 0,21 persen  3. Jaminan Hari Tua (JHT)  Penerima Upah: 5,7 persen  Bukan Penerima
              Upah: 2 persen  Pekerja Migran Rp 105 sampai Rp 600 ribu  4. Jaminan Pensiun (JP)  Penerima
              Upah: 1 persen pekerja dan 2 persen perusahaan   Adapun bentuk  relaksasi  yang diberikan
              pemerintah ada tiga macam. Pertama adalah kelonggaran pembayaran semua jenis jaminan.
              Dalam aturan yang lama, iuran wajib dibayarkan paling lambat tanggal 15 di bulan berikutnya.
              Tapi kini diberi keringanan sampai tanggal 30.

              Kedua adalah keringanan iuran JKK dan JKM. Setelah jadwal pembayaran diundur, kini besar
              iuran  pun  juga  dapat  diskon.  Tak tanggung-tanggung,  sampai  99  persen.  Diskon  ini  khusus
              berlaku untuk JKK dan JKM saja. Mereka yang mendapatkannya adalah penerima upah, bukan
              penerima upah, dan jasa konstruksi.

                                                           145
   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151