Page 144 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 SEPTEMBER 2020
P. 144

JAKARTA    .  Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker)  Ida  Fauziyah  menegaskan,  meski  ada
              keringanan iuran kecelakaan kerja (JKK), iuran jaminan kematian (JKM) BPJS Ketenagakerjaan
              (BPJamsostek) sebesar 99%, hal itu takkan mengurangi manfaat dari keduanya.

              "Ini bener-bener istimewa 99%. Tapi adanya penyesuaian iuran Jamsostek hak peserta untuk
              memperoleh manfaat tetap dilaksanakan. Manfaatnya tetap. Yang direlaksasi iurannya," kata Ida
              dalam sosialisasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 49 Tahun 2020 tentang Penyesuaian Iuran
              Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Selama Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus
              Disease (Covid-19) di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan di Jakarta, pada Rabu (9/9).

              Direktur  Utama  BPJS  Ketenagakerjaan  Agus  Susanto  menambahkan,  relaksasi  iuran  tersebut
              merupakan  bentuk  stimulus  yang  diberikan  pemerintah  kepada  pemberi  kerja.  Ini  juga
              melengkapi  stimulus  yang  telah  diberikan  kepada  pekerja  melalui  bantuan  subsidi  upah
              pekerja/buruh.

              Senada dengan Ida, Agus menyebut, peserta tak perlu khawatir karena manfaat dari jaminan
              sosial ketenagakerjaan akan tetap sama meski ada keringanan iuran.

              "Manfaat  tidak  berubah.  Misal  kecelakaan  perlu perawatan  semua  ditanggung  BP  Jamsostek
              sampai sembuh  unlimited  dan apabila meninggal ada santunan kematian. Selama dirawat ada
              santunan upah selama enggak bisa kerja, kemudian yang meninggal anaknya dapat santunan
              beasiswa sampe perguruan tinggi sekolahnya," jelasnya.

              Untuk keringanan ini, Agus memberi ilustrasi, misalnya saja untuk iuran JKM Rp 6.800 maka
              peserta cukup mengiur 1%-nya saja yaitu Rp 68.
              "Iuran JKM misal Rp 6.800, kalau 1% nya kan cuma Rp 68, jadi setahun cuma Rp 800, setara
              satu krupuk tapi manfaatnya luar biasa," ungkapnya.

              Ada tiga jenis pelonggaran iuran BPJS Ketenagakerjaan yang diterbitkan melalui PP Nomor 49
              Tahun 2020 tersebut. Pertama, kelonggaran batas waktu iuran jaminan kecelakaan kerja (JKK),
              iuran jaminan kematian (JKM), iuran jaminan hari tua (JHT) dan iuran jaminan pensiun (JP)
              setiap bulan. Semula harus dibayar pada tanggal 15 menjadi tanggal 30 bulan berikutnya.

              Kedua, keringanan iuran JKK dan iuran JKM sebesar 99% dari kewajiban iuran setiap bulan.
              Ketiga, penundaan pembayaran sebagian iuran JP sebesar 99% dari kewajiban setiap bulan.
              Ketentuan relaksasi dimulai sejak iuran program jaminan sosial ketenagakerjaan bulan Agustus
              2020 sampai bulan Januari 2021.

              Untuk  memperoleh  relaksasi,  berdasarkan  pasal  13  ayat  (1)  mensyaratkan  pemberi  kerja,
              peserta  penerima  upah  dan  peserta  bukan  penerima  upah  yang  mendaftar  sebelum  bulan
              Agustus 2020 diberikan keringanan iuran JKK dan JKM setelah melunasi iuran tersebut sampai
              bulan Juli 2020.

              Bagi  pemberi  kerja,  peserta  penerima  upah  dan  peserta  bukan  penerima  upah  yang  telah
              melunasi iuran JKK dan JKM di bulan Agustus 2020 atau bulan berikutnya dan terdapat kelebihan,
              maka kelebihan iuran JKK dan JKM tersebut diperhitungkan untuk pembayaran iuran JKK dan
              iuran JKM berikutnya.











                                                           143
   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149