Page 38 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 SEPTEMBER 2020
P. 38

DITUDUH CURI KACAMATA GUCCI DAN TAS PRADA, HAKIM SINGAPURA BEBASKAN
              PARTI
              Dalam berkas putusan setebal 100 halaman, hakim Pengadilan Tinggi Singapura, Chan Seng
              Onn, membebaskan seorang mantan pekerja rumah tangga (PRT) asal Indonesia, Parti Liyani,
              dari dakwaan pencurian di tempat ia bekerja.

              Parti dituduh mencuri pemutar DVD Pioneer 1.000 dollar Singapu-ra dan dua tas Longchamp
              senilai masing-masing senilai 200 dollar Singapura dari Liew Mun Leong.

              Parti juga dituduh mencuri dua jam tangan, berbagai aksesori fash-ion, termasuk cincin dan
              anting-anting, dan sepasang kacamata hitam Gucci dari putri Mr Liew Mun Leong, Cheng May.

              Parti dituduh mencuri tas Prada dan sepasang kacamata hitam Gucci dari istri  Mr Karl Liew,
              Madam  Heather  Lim  Chan  menjelaskan  alasan  mengapa  polisi  mengajukan  tuntutan
              terhadapnya, dan mengapa pengadilan mempercayai kesaksian Parti.

              Selama sembilan tahun, sejak 2007, Parti telah bekerja sebagai PRT di keluarga Ketua Changi
              Air-port Group, Liew Mun Leong.

              Wanita berusia 46 tahun ini memiliki hubungan yang harmonis dengan seluruh anggota keluarga.
              Dengan murah hati, keluarga kaya raya tersebut menaikkan gaji bulanannya dari 300 dollar
              Singapura menjadi 600 dollar Singapura.

              Namun,  seiring  waktu,  Parti  terlibat  perselisihan  dengan  putra  majikannya,  Karl,  karena
              pekerjaan rumah tangganya di rumah keluarga Chancery Lane. Perselisihan semakin memanas
              ketika Karl Liew bersama keluarganya pada Maret 2016 pindah ke sebuah rumah di dekatnya.

              Parti disuruh pergi ke rumah baru itu untuk membantu peker-jaan rumah, serta membersihkan
              ruangan kantor di lokasi lain. Parti memprotes karena menganggap terlalu sering melakukan
              pekerjaan tambahan itu.

              Istri Liew Mun Leong, Ng Lai Peng, mengatakan bahwa dia telah tiga kali membayar 20 dollar
              Singapura  untuk  PRT,  pada  setiap  kesempatan  bekerja  di  rumah  pu-tranya.  Namun,  Parti
              mengatakan dia membersihkan kantor Karl Liew seminggu sekali selama sekitar satu tahun. Dia
              berkata bahwa telah menerima 10 dollar Singapura un-tuk dua sampai tiga hari kerja, yang ia
              terima secara tidak teratur.

              Perselisihan berawal atas peno-lakan Parti untuk membersihkan toilet dan memasak makanan di
              rumah  itu.  Pada  28  Oktober  2016,  ketika  Karl  Liew  memberi  tahu  bahwa  dia  dipecat,  Parti
              mengung-kapkan isi hatinya.

              “Saya tahu kenapa? Kamu marah (karena saya menolak untuk mem­bersihkan toilet Anda),”
              ujarnya.

              Saat  diberi  waktu dua  jam  untuk berkemas  sebelum  pulang  ke  Indo-nesia,  Parti  marah  dan
              mengancam  akan  mengajukan  pengaduan  ke  Kementerian  Tenaga  Kerja  (MOM)  Singapura
              tentang penempatan kerja ilegal.

              Dua hari kemudian, ketika dia kembali ke Indonesia, Liew dan putranya membuat laporan polisi
              setelah keluarga tersebut menemukan barang-barang mereka di dalam tiga kardus, yang telah
              disetujui oleh Karl Liew untuk diberikan kepada Parti.

              Dalam  penilaian,  Hakim  Chan  Seng  Onn  mencatat  bahwa  “beberapa  saat  sebelum  dia
              diberhentikan”,  Parti  telah  menyatakan  ketidakpuasan  karena  dipaksa  melakukan  pekerjaan
              tambahan.


                                                           37
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43