Page 74 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 SEPTEMBER 2020
P. 74
Rancangan Undang-undang (RUU) Cipta Kerja. Namun demikian, pembahasan di Baleg
mengenai RUU Cipta Kerja juga perlu dilakukan dengan cermat.
Arteria mengatakan, Fraksi PDIP di DPR memahami keinginan Presiden Joko Widodo agar RUU
Cipta Kerja dapat segera rampung dibahas di DPR. Apalagi, pemerintah juga berharap RUU
Ciptaker dapat mendukung program pemulihan ekonomi nasional yang kini berada di tengah
ancaman resesi akibat pandemi virus corona (Covid-19).
"Dalam konteks itu, kami yang ada di DPR tidak akan menghambat, tapi kita akan tetap
melakukan pembahasan dengan penuh kecermatan, kehati-hatian, dan kekhidmatan. Spiritnya
sama, DPR dan pemerintah sama-sama ingin cepat," kata Arteria saat dihubungi
CNNIndonesia.com , Rabu (9/9).
Sebelumnya, Wakil Ketua Baleg Achmad Baidlowi mengatakan saat ini Baleg masih fokus dalam
pembahasan Bab III draf RUU Cipta Kerja. Ia menyebut, pembahasan RUU Cipta Kerja baru
mencapai 60 persen.
Baleg juga tak berbicara target kapan pembahasan RUU Cipta Kerja rampung. Di sisi lain,
pemerintah berharap RUU Cipta Kerja dapat dirampungkan Oktober mendatang.
Anggota DPR Arteria Dahlan mengatakan pihaknya membahas RUU Omnibus Law Cipta Kerja
dengan cermat (CNN Indonesia/Bimo Wiwoho) Terkait hal tersebut, Arteria mengatakan jika
pembahasan RUU Cipta Kerja tak bisa dikebut. Menurut dia, Baleg pun saat ini tengah membahas
RUU tersebut dengan cermat, agar produk hukum tersebut tidak digugat ke Mahkamah Konstitusi
(MK).
"DPR, khususnya PDIP cepat plus harus cermat, hati-hati, harus taat asas, tidak boleh melanggar
hukum, jangan sampai di MK-kan (digugat ke MK)," jelas Arteria.
Berdasarkan catatan DPR.go.id, pembahasan mengenai RUU Cipta Kerja di Baleg masih dalam
pembicaraan tahap I. Baleg pada Rabu (9/9) juga menggelar Rapat Panja melanjutkan
pembahasan Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) RUU Cipta Kerja Pasal 51 sampai dengan Pasal
60.
Arteria menjelaskan, rapat panja kali ini fokus membahas klaster transportasi dalam RUU Cipta
Kerja, atau baru sampai Pasal 56 draf RUU Cipta Kerja. Menurut dia, untuk pembahasan sampai
dengan klaster ketenagakerjaan masih butuh waktu yang cukup lama.
"Kita itu baru masuk klaster transportasi. Pasalnya pasal 56, itu pun baru pada bagian
transportasi, darat, laut, dan udara. Mungkin malam ini masih ada pemaparan dari para dirjen.
Pembahasannya masih akan cukup lama untuk mencapai ke klaster ketenagakerjaan,"
pungkasnya.
Pembahasan RUU Cipta Kerja terus bergulir meski menuai protes dari sejumlah kalangan pekerja
dan buruh. Saat ini pembahasan masih dilakukan DPR dengan pemerintah.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya juga memastikan
pembahasan RUU Omnibus Law Ciptaker akan selesai dalam masa sidang paripurna tahun ini.
(dmi/bmw).
73