Page 78 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 SEPTEMBER 2020
P. 78
(PP) Nomor 49 Tahun 2020 tentang penyesuaian iuran program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
selama bencana nonalam penyebaran COVID-19 pada akhir Agustus 2020.
PP ini bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi peserta, kelangsungan usaha dan
kesinambungan penyelenggaraan program jaminan sosial ketenagakerjaan selama wabah
corona (COVID-19).
Agus mengatakan PP No 49 tahun 2020 mengatur penyesuaian mengenai periode relaksasi enam
bulan yaitu periode iuran bulan Agustus 2020 sampai dengan Januari 2021, kelonggaran batas
waktu pembayaran, keringanan iuran JKK dan JKM sebesar 99 persen atau cukup bayar 1 persen.
Selanjutnya keringanan penundaan pembayaran sebagian Iuran JP hingga 99 persen yang
kemudian dapat dibayar bertahap atau sekaligus paling lambat mulai Mei 2021 sampai dengan
April 2022, serta keringanan denda menjadi 0,5 persen.
Kebijakan ini pengurangan iuran ini, lanjut Agus, tanpa menurunkan manfaat yang baru saja
ditingkatkan melalui PP no 82 tahun 2019 sebagai bentuk keseimbangan antara kepentingan
pengusaha dan pekerja.
Tujuan kebijakan ini antara lain mengedepankan perlindungan hak-hak jaminan sosial
ketenagakerjaan bagi peserta, meringankan beban pemberi kerja dan peserta serta menjaga
kesinambungan program perlindungan, mendukung upaya pemulihan perekonomian dan
kelangsungan usaha.
"Skema kebijakan ini telah melalui proses pembahasan yang komprehensif, termasuk
pengaruhnya terhadap ketahanan dana dan keberlangsungan program jaminan sosial.
Ketahanan dana dan program jaminan sosial masih dapat terkelola dengan baik, karena dana
jaminan sosial masih memiliki dana cadangan yang mencukupi untuk memenuhi kewajiban
pembayaran manfaat kepada peserta selama periode kebijakan relaksasi iuran ini diberikan,"
kata dia.
Agus menilai momen ini dapat dimanfaatkan oleh para karyawan yang belum terdaftar untuk
mendaftar menjadi peserta BPJAMSOSTEK karena iuran yang sangat terjangkau. Khususnya bagi
pekerja bukan penerima upah (PBPU), yaitu membayar iuran sekitar Rp34 ribu sudah dapat
perlindungan sampai enam bulan ke depan.
Agus menegaskan, BPJAMSOSTEK menyambut baik dan siap menjalankan kebijakan pemerintah
ini untuk menjaga iklim usaha tetap tumbuh di tengah kondisi pandemi dalam kerangka
Pemulihan Ekonomi Nasional.
Agus Susanto mengatakan, kebijakan penyesuaian iuran ini merupakan bentuk stimulus yang
diberikan pemerintah kepada pemberi kerja melengkapi stimulus yang telah diberikan kepada
pekerja melalui Bantuan Subsidi Upah (BSU) pekerja atau buruh.
"Terkait dengan dampak pada kondisi finansial BPJAMSOSTEK, kita bisa juga menyatakan secara
internal telah melakukan langkah-langkah efisiensi agar dapat membantu peserta dalam
menghadapi dampak ekonomi pandemi covid, melalui program relaksasi iuran dari Pemerintah",
paparnya.
Agus berharap relaksasi iuran dapat mendorong peningkatan kepesertaan dan tertib iuran,
karena iuran BPJAMSOSTEK menjadi sangat murah disertai dengan manfaat yang sangat
lengkap.
.
77