Page 88 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 SEPTEMBER 2020
P. 88

MENAKER JELASKAN MAKSUD RELAKSASI IURAN BPJAMSOSTEK

              Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menjelaskan tujuan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 49
              Tahun  2020  tentang  Penyesuaian  Iuran  Program  Jaminan  Sosial  Ketenagakerjaan  Selama
              Bencana  Nonalam  Penyebaran  Coronavirus  Disease  (COVID-19)  yang  diteken  Presiden  Joko
              Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu.

              Ia mengatakan PP itu bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi peserta, kelangsungan
              usaha, dan kesinambungan penyelenggaraan program jaminan sosial ketenagakerjaan selama
              wabah Corona (COVID-19)  "PP tersebut diterbitkan supaya perusahaan dan pekerja bisa terus
              bertahan  hingga  ekonomi  nasional  pulih  yang  terpuruk  akibat  pandemi  COVID-19,"  ujar  Ida
              dalam keterangan tertulis, Rabu (8/9/2020).

              Dijelaskan Ida, ada tiga jenis pelonggaran iuran BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) yang
              diterbitkan melalui PP Nomor 49 Tahun 2020 tersebut. Pertama, kelonggaran batas waktu iuran
              jaminan kecelakaan kerja (JKK), iuran jaminan kematian (JKM), iuran jaminan hari tua (JHT),
              dan iuran jaminan pensiun (JP) setiap bulan. Semula harus dibayar pada tanggal 15 menjadi
              tanggal 30 bulan berikutnya.

              Kedua, keringanan iuran JKK dan iuran JKM sebesar 99 persen dari kewajiban iuran setiap bulan.
              Ketiga,  penundaan  pembayaran  sebagian  iuran  JP  sebesar  99  persen  dari  kewajiban  setiap
              bulan.

              "Ketentuan  relaksasi  ini  dimulai  sejak  iuran  program  jaminan  sosial  ketenagakerjaan  bulan
              Agustus 2020 sampai bulan Januari 2021," katanya.
              Untuk  memperoleh  relaksasi,  Ida  mengatakan  berdasarkan  pasal  13  ayat  (1)  mensyaratkan
              pemberi  kerja,  peserta  penerima  upah,  dan  peserta  bukan  penerima  upah  yang  mendaftar
              sebelum bulan Agustus 2020, diberikan keringanan iuran JKK dan JKM setelah melunasi iuran
              tersebut sampai bulan Juli 2020.
              "Dengan  adanya  penyesuaian  iuran  jaminan  sosial  ketenagakerjaan,  hak  peserta  untuk
              memperoleh  manfaat  jaminan  sosial  ketenagakerjaan  tetap  dilaksanakan  sesuai  ketentuan
              peraturan perundang-undangan," katanya.

              Menurut Ida, bagi pemberi kerja, peserta penerima upah, dan peserta bukan penerima upah
              yang telah melunasi iuran JKK dan JKM di bulan Agustus 2020 atau bulan berikutnya dan terdapat
              kelebihan, maka kelebihan iuran JKK dan JKM tersebut diperhitungkan untuk pembayaran iuran
              JKK dan iuran JKM berikutnya.

              Ida berharap PP ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan jaminan
              sosial ketenagakerjaan dan meringankan beban pemberi kerja dan peserta dalam memenuhi
              kewajiban  membayar  iuran  jaminan  sosial  ketenagakerjaan  selama  bencana  nonalam
              penyebaran COVID-19.
              "Relaksasi iuran BPJS Ketenagakerjaan diharapkan dapat memberikan ruang gerak lebih dalam
              bagi para pengusaha dalam mengalokasikan dana operasional perusahaan," ujarnya.

              Ida  mengungkapkan  hasil  survei  online  Lembaga  Penelitian  Indonesia  (LIPI),  Badan  Litbang
              Ketenagakerjaan Kemnaker dan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
              Indonesia  yang  dilakukan  selama  periode  24  April  2020  sampai  dengan  2  Mei  2020
              menginformasikan  bahwa  pandemi  COVID-19  juga  sangat  mempengaruhi  aspek
              ketenagakerjaan di Indonesia.

              Kata dia, melemahnya perekonomian dan terjadinya penurunan produktivitas akibat COVID-19
              tentunya berdampak terhadap pekerja dan pemberi kerja. Fenomena yang dialami pekerja/buruh

                                                           87
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93