Page 99 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 SEPTEMBER 2020
P. 99

program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan selama bencana non alam penyebaran Corona Virus
              Disease (Covid-19), pada Senin (31/8/2020) lalu.
              Menteri Ketenagakerjaan (Menaker)  Ida Fauziyah  menjamin tidak ada pengurangan manfaat
              dari relaksasi iuran  BPJS Ketenagakerjaan  .

              "Jadi yang direlaksasi pembayarannya, manfaatnya tidak direlaksasi. Manfaatnya tetap seperti
              biasa," kata Menaker dalam acara sosialisasi PP No 49 Tahun 2020 di kantor Kemnaker, Jakarta,
              Rabu (9/9/2020).

              Ida  mengatakan  PP  tersebut  bertujuan  untuk  memberikan  perlindungan  bagi  peserta,
              kelangsungan  usaha  dan  kesinambungan  penyelenggaraan  program  jaminan  sosial
              ketenagakerjaan.


              "PP tersebut diterbitkan supaya perusahaan dan pekerja bisa terus bertahan hingga ekonomi
              nasional pulih yang terpuruk akibat pandemi  Covid-19  ," ujar Menaker Ida di Kemnaker, Jakarta,
              Rabu (8/9/2020).

              Dengan adanya PP tersebut, perusahaan diberikan kelonggaran batas waktu iuran 4 jaminan
              sosial yang di cover  BPJS Ketenagakerjaan  .

              Diantaranya jaminan kecelakaan kerja (JKK), iuran jaminan kematian (JKM), iuran jaminan hari
              tua (JHT) dan iuran jaminan pensiun (JP) setiap bulan yang semula harus dibayar pada tanggal
              15 menjadi tanggal 30 di bulan berikutnya.
              PP tersebut juga mengatur keringanan iuran JKK dan iuran JKM sebesar 99 persen dari kewajiban
              iuran  setiap  bulan,  serta  penundaan  pembayaran  sebagian  iuran  JP  sebesar  99  persen  dari
              kewajiban setiap bulan.

              "Ketentuan  relaksasi  ini  dimulai  sejak  iuran  program  jaminan  sosial  ketenagakerjaan  bulan
              Agustus 2020 sampai bulan Januari 2021," katanya.

              Untuk  memperoleh  relaksasi,  berdasarkan  pasal  13  ayat  (1)  mensyaratkan  pemberi  kerja,
              peserta  penerima  upah  dan  peserta  bukan  penerima  upah  yang  mendaftar  sebelum  bulan
              Agustus 2020 diberikan keringanan iuran JKK dan JKM setelah melunasi iuran tersebut sampai
              bulan Juli 2020.

              "Dengan  adanya  penyesuaian  iuran  jaminan  sosial  ketenagakerjaan,  hak  peserta  untuk
              memperoleh  manfaat  jaminan  sosial  ketenagakerjaan  tetap  dilaksanakan  sesuai  ketentuan
              peraturan perundang-undangan," katanya.

              Menaker  berharap  PP  ini  dapat  memberikan  manfaat  bagi  seluruh  pemangku  kepentingan
              jaminan sosial ketenagakerjaan.

              Sekaligus meringankan beban pemberi kerja dan peserta dalam memenuhi kewajiban membayar
              iuran jaminan sosial ketenagakerjaan selama bencana non alam penyebaran COVID-19.
              "Relaksasi iuran  BPJS Ketenagakerjaan  diharapkan dapat memberikan ruang gerak lebih dalam
              bagi para pengusaha dalam mengalokasikan dana operasional perusahaan," ujarnya..











                                                           98
   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104