Page 14 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 02 OKTOBER 2020
P. 14
Agus menerangkan bahwa salah satu kriteria yang diterbitkan Kemenaker untuk penerima BSU
adalah upah pekerja di bawah Rp5 juta. "Sementara masih sering kita dapati kasus pelaporan
data upah yang disalahgunakan dan cenderung merugikan pekerja karena lebih rendah daripada
yang sebenarnya," ungkapnya.
Agus menegaskan, hal ini menjadi tugas besar BPJamsostek bersama seluruh pekerja dan
stakeholders karena upah yang dilaporkan menjadi acuan perhitungan manfaat yang akan
diterima nantinya. "Program BSU dari pemerintah ini selain mampu meringankan beban ekonomi
masyarakat pekerja, juga membuka mata masyarakat tentang pentingnya Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan. Semoga momentum ini terus terjaga sehingga seluruh pekerja Indonesia
terlindungi oleh program jaminan sosial ketenagakerjaan dari BPJamsostek," ucapnya.
Lebih lanjut Agus mengatakan, kemarin pihaknya telah menyerahkan data gelombang lima atau
terakhir kepada Kemenaker. Sebelumnya BPJamsostek telah menyampaikan total 11,8 juta data
pekerja peserta BPJamsostek yang terbagi dalam empat gelombang. "Pada gelombang kelima
ini, kami serahkan sisa data peserta yang telah tervalidasi sebanyak 578.230 dan ditambah data
susulan sebanyak 40.358 data nomor rekening peserta," ungkapnya.
Menurut Agus, penyerahan secara berkala ini dilakukan untuk mempermudah proses rekonsiliasi,
monitoring, dan mempertimbangkan prinsip kehati-hatian dalam pelaksanaan program BSU.
"Jadi, total data peserta yang lolos validasi dan sesuai dengan kriteria permenaker diserahkan
berjumlah total 12.418.588 data pekerja," tuturnya.
Agus mengingatkan bahwa setiap data nomor rekening yang di -serahkan telah melakukan
tahapan validasi berlapis agar sasaran penerima BSU ini tepat sasaran. Tahapan berlapis yang
dimaksud adalah proses validasi perbankan, yaitu keaktifan nomor rekening pekerja. Kemudian
validasi kesesuaian data dengan kriteria dari Kemenaker yang kemudian dilanjutkan dengan
proses validasi ketunggalan data di BPJamsostek. "Penyerahan data gelombang kelima ini
merupakan hasil tindak lanjut dari data pekerja yang tidak lolos validasi perbankan untuk
kemudian datanya diperbarui dan disampaikan kembali kepada BPJamsostek," ujarnya.
Berbagai upaya dilakukan BPJamsostek dalam merangkul perusahaan dan pekerja dalam
melakukan kemutakhiran data, seperti melakukan sosialisasi ataupun pendekatan langsung ke
perusahaan, hingga pemberitahuan secara personal melalui layanan SMS (shortmessage
service/pesan singkat) langsung ke telepon seluler peserta.
Lebih lanjut Agus menjelaskan bahwa melalui pendekatan personal via SMS yang berisi tautan
unik, memungkinkan peserta untuk langsung melakukan kemutakhiran data. Namun, peserta
yang mendapatkan SMSini hanya bagi peserta yang nonaktif terhitung periode Juni 2020 dan
setelahnya.
abdidrochim/ rakhmat baihaqi
13