Page 256 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 02 OKTOBER 2020
P. 256
Ida menjelaskan relokasi ini dilakukan menyusul realisasi subsidi gaji gelombang pertama untuk
dua bulan pertama yang hanya menjangkau sekitar 12,4 juta pekerja.
Pemerintah sebelumnya menargetkan anggaran sebesar Rp37,78 triliun untuk subsidi gaji dapat
diterima oleh 15,7 juta pekerja dengan upah di bawah Rp5 juta per bulan.
"Selain pekerja dengan gaji di bawah Rp5 juta, ada guru honorer di lingkungan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Agama yang selama ini memang membutuhkan.
Kami akan menyerahkan sisa anggaran yang sudah dialokasikan di anggaran Kemenaker seperti
yang dilakukan selama ini untuk pekerja dengan upah di bawah Rp5 Juta," kata Ida dalam
konferensi pers di Jakarta, Kamis (1/10/2020).
Ida menjelaskan sisa anggaran tersebut akan dikembalikan ke kas negara yang selanjutnya akan
direlokasi untuk bantuan upah bagi guru honorer. Adapun, untuk jumlah guru honorer yang akan
menerima bantuan, Ida mengatakan pendataan nantinya akan berada di bawah komando
Kemendikbud dan Kemenag selaku leading sector .
Sisa anggaran yang bakal direlokasi pun belum bisa dipastikan. Ida mengemukakan besaran
anggaran yang direlokasi akan tergantung pada realisasi penyaluran subsidi gaji yang sampai 30
September telah diterima oleh 10,7 juta dari 12,4 juta pekerja yang rekeningnya telah divalidasi
oleh BP Jamsostek dan Kementerian Ketenagakerjaan. "Setelah realisasi benar-benar
dituntaskan, data yang masuk sudah divalidasi, setelah semua clear , baru kami serahkan ke
kas negara sisanya. Angka persisnya akan ketahuan setelah realisasi sampai tahap lima
dilakukan. Namun kira-kira ke 12,4 juta pemegang rekening yang sudah divalidasi," kata Ida.
Sebagaimana laporan Direktur Utama BP Jamsostek Agus Susanto, terdapat total 14,8 juta
rekening pekerja yang berhasil dihimpun. Dari jumlah tersebut, 2,4 juta rekening dinyatakan
tidak valid karena tak memenuhi kriteria penerima sebagaimana diatur dalam Permenaker Nomor
14/2020 dan gagal dikonfirmasi ulang oleh pemberi upah.
255