Page 299 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 02 OKTOBER 2020
P. 299

"Khususnya terkait  mogok kerja  yang sah atau tidak, dan ketentuan tentang penanggulangan
              Covid-19 yang saat ini sama-sama kita hadapi," kata Hariyadi.
              Puluhan  pimpinan  Konfederasi  dan  Federasi  Serikat  Pekerja  menyepakati  untuk  melakukan
              mogok nasional sebagai bentuk penolakan terhadap omnibus law RUU Cipta Kerja. Kesepakatan
              ini diambil setelah mendengarkan pandangan dari masing-masing serikat pekerja, dalam rapat
              bersama di Jakarta, Minggu (28/9).

              Presiden KSPI Said Iqbal menjelaskan, rapat bersama ini dihadiri pimpinan KSPI, KSPSI AGN,
              serta perwakilan 32 federasi serikat pekerja. Di antaranya beberapa federasi yang tergabung
              dalam KSPSI pimpinan Yorrys seperti SP LEM. Termasuk aliansi serikat pekerja seperti GEKANAS
              (Gerakan Kesejahteraan Nasional) yang beranggotakan 17 federasi.

              Mogok nasional akan dilakukan secara konstitusional dengan tertib dan damai, direncanakan
              akan dilakukan selama tiga hari berturut-turut, dimulai pada tanggal 6 Oktober 2020 dan diakhiri
              pada saat sidang paripurna yang membahas RUU Cipta Kerja tanggal 8 Oktober 2020.
              "Dalam mogok nasional nanti, kami akan menghentikan proses produksi. Di mana para buruh
              akan keluar dari lokasi produksi dan berkumpul di lokasi yang ditentukan masing-masing serikat
              pekerja di tingkat perusahaan," ujar Said Iqbal.

              "Dasar  hukum  secara  konstitusional  mogok  nasional  ini  adalah  menggunakan  dua  undang-
              undang, yaitu UU No 9 tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka
              Umum (Demonstrasi) dan UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Para buruh tentu
              akan mengikuti prosedur dari dua undang-undang tersebut," lanjutnya.

              Mogok nasional dengan menyetop produksi ini akan diikuti kurang lebih 5 juta buruh di ribuan
              perusahaan di 25 provinsi dan 300 kabupaten/kota. Melibatkan beberapa sektor industri seperti
              kimia, energi, pertambangan, tekstil, garmen, sepatu, otomotif dan komponen, elektronik dan
              komponen, industri besi dan baja, farmasi dan kesehatan, percetakan dan penerbitan, industri
              pariwisata,  industri  semen,  telekomunikasi,  pekerja  transportasi,  pekerja  pelabuhan,  logistik,
              perbankan, dan lain-lain.

              Mogok nasional ini dilakukan sebagai bentuk protes buruh Indonesia terhadap pembahasan RUU
              Cipta Kerja yang dinilai lebih menguntungkan pengusaha. Misalnya dibebaskannya penggunaan
              buruh  kontrak  dan  outsourcing  di  semua  jenis  pekerjaan  dan  tanpa  batasan  waktu,
              dihilangkannya UMSK, hingga pengurangan nilai pesangon.

              "Sejak awal kami meminta agar pelindungan minimal kaum buruh yang ada di Undang-Undang
              Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan jangan dikurangi. Tetapi faktanya omnibus law
              mengurangi hak-hak buruh yang ada di dalam undang-undang eksisting," kata Said Iqbal.

              Sebagai pra mogok nasional, buruh Indonesia juga berencana melakukan aksi unjuk rasa setiap
              hari yang pelaksanaannya direncanakan akan dimulai tanggal 29 September hingga 8 Oktober
              2020.

              Selain itu, bersama dengan elemen yang lain, buruh juga akan melakukan aksi nasional serentak
              di seluruh Indonesia yang direncanakan tanggal 1 Oktober dan 8 Oktober. Di Ibukota, sasaran
              aksi buruh adalah Istana Negara, Kantor Menko Perekonomian, Kantor Menteri Ketenagakerjaan,
              dan DPR RI. Sedangkan di daerah, aksi akan dipusatkan di kantor Gubernur atau DPRD setempat.

              "Ketika aksi-aksi yang kami lakukan tidak ditanggapi, puncaknya kami akan melakukan mogok
              nasional  yang  dilakukan  serentak  di  seluruh  Indonesia  sebagaimana  kami  jelaskan  di  atas,"
              tegasnya.




                                                           298
   294   295   296   297   298   299   300   301   302   303   304