Page 55 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 02 OKTOBER 2020
P. 55
orang. Dari data ini telah disalurkan bantuan kepada 10.778.261 penerima atau 92.48 persen.
Sementara yang masih dalam proses pengiriman dari perbankan penyalur adalah sebanyak
745.669 orang. "Seluruh proses ini dimulai sejak 24 Agustus 2020," imbuhnya.
Secara lebih rinci, bantuan subdisi gaji-upah tahap I telah tersalurkan kepada 2.484.429
penerima atau setara 99,38 persen dari total penerima sebanyak 2,5 juta orang; Tahap II telah
tersalurkan kepada 2.981.533 penerima atau setara 99,38 persen dari total 3 juta orang ; Tahap
III tersalurkan kepada 3.476.122 penerima atau setara 99,32 persen dari total 3,5 juta orang;
dan tahap IV telah tersalurkan kepada 1.836.177 penerima atau setara 69,18 persen dari total
2,6 juta orang.
Menteri Ketenagakerjaan Ida mengemukakan, selama proses penyaluran BSU dari tahap I,
terdapat beberapa kendala yang ditemukan, sehingga menghambat penyaluran BSU, antara lain,
duplikasi rekening; rekening sudah tutup; rekening pasif; dan rekening tidak valid dan dibekukan.
Kendala lainnya adalah rekening pekerja tidak sesuai dengan NIK atau rekening tidak terdaftar.
"Namun jangan khawatir, kami berupaya sebaik-baiknya untuk memeriksa dan melakukan ceklis
sebelum menyalurkan bantuan melalui Bank penyalur," ucapnya.
Setelah seluruh tahap penyaluran ini selesai, kata Ida, maka penyaluran BSU termin I pun telah
usai. Selanjurnya, dalam waktu kurang lebih 2 minggu ke depan, pihaknya akan melakukan
evaluasi terhadap pelaksanaan penyaluran subsidi upah/ gaji termin pertama ini. Sedangkan
untuk penyaluran termin II direncanakan mulai diberikan pada akhir Oktober 2020.
Dalam kesempatan ini, Menteri Ketenagakerjaan Ida juga menjelaskan selain para pekerja
bergaji di bawah Rp 5 juta, terdapat sektor lain yang juga sangat membutuhkannbantuan
subsidi, yakni para guru honorer dan guru agama. Oleh karena itu, Kemnaker akan menyerahkan
sisa anggaran dan mengembalikannya ke Bendahara Negara. Selanjutnya, sisa anggaran
bantuan subsidi upah akan direlokasi untuk bantuan penghasilan bagi guru honorer dan guru
agama dengan Kemendikbud dan Kemenag sebagai leading seetor.
Sementara itu, Dirut BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto, menyatakan hingga saat ini telah
masuk 14,8 juta rekening. Namun dari 14,8 juta tersebut, terdapat 2,4 juta data yang tidak valid
karena tidak sesuai dengan kriteria Permenaker dan gagal konfirmasi ulang, sehingga data yang
valid sebanyak 12,4 juta. "Data yang valid penerima bantuan subsidi gaji/upah sebanyak 12,4
juta tersebut sudah kita serahkan kepada Kementerian Ketenaga kerjaan melalui beberapa bateh
" jelasnya.
Patut diketahui, program bantuan subsidi gaji/upah diluncurkan Presiden Joko Widodo kepada
pekerja/buruh bergaji di bawah Rp 5 juta senilai Rp 600 ribu per bulan selama empat bulan.
Pekerja yang menerima bantuan adalah pekeija penerima upah yang terdaflar sebagai peserta
aktif program jaminan sosal ketenagakerjaan BPJS.
Subsidi gaji ini adalah salah satu upaya bersama dalam mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional
(PFN) akibat pandemi Covid-19. Bantuan ini dapat meringankan kehidupan rumah tangga para
pekerja/ buruh, terutama mereka yang tengah kesusahan akibat pandemi. Bantuan diharapkan
dapat membantu daya ekonomi serta dimanfaatkan secara optimal oleh para pekerja/buruh. (*)
Jumlah penerima mencapai 12,4 Juta
54