Page 84 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 02 OKTOBER 2020
P. 84

Berbagai  upaya  dilakukan  BPJAMSOSTEK  dalam  merangkul  perusahaan  dan  pekerja  dalam
              melakukan  pengkinian  data,  seperti  melakukan  sosialisasi  ataupun  pendekatan  langsung  ke
              perusahaan, hingga pemberitahuan secara personal melalui layanan SMS langsung ke telepon
              seluler peserta.

              Lebih lanjut Agus menjelaskan bahwa melalui pendekatan personal via SMS yang berisi tautan
              unik, memungkinkan peserta untuk langsung melakukan pengkinian data. Namun peserta yang
              mendapatkan  SMS  ini  hanya  bagi  peserta  yang  non  aktif  terhitung  periode  Juni  2020  dan
              setelahnya.

              Hingga gelombang V penyerahan BSU ini, BPJAMSOSTEK berhasil mengumpulkan 14,8 juta data
              nomor rekening pekerja dan setelah dilakukan validasi berlapis menjadi 12,4 juta data pekerja.

              Terdapat  1,8  juta  data  yang  dinyatakan  tidak  sesuai  dengan  kriteria  yang  diatur  dalam
              Permenaker Nomor 14 tahun 2020. Selain itu juga terdapat sekitar 600 ribu data yang tidak
              berhasil dikonfirmasi ulang.
              Menurut Agus, kondisi ini ditengarai terjadi karena berbagai faktor, seperti kondisi geografis
              Indonesia  dimana  perusahaan  peserta  berada  di  daerah  terpencil,  sehingga  mempersulit
              koordinasi dalam mengumpulkan data.

              Ia menambahkan selain koordinasi, kepemilikan rekening bank bagi pekerja di daerah terpencil
              juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi, terlebih penerimaan gaji disinyalir masih
              dibagikan secara manual.

              Selain isu tersebut, Agus mengindikasikan bahwa permasalahan klasik terkait pelaporan data
              upah oleh perusahaan juga masih terjadi. Terkait hal tersebut memaksa BPJAMSOSTEK harus
              ekstra selektif dalam melakukan validasi terkait kesesuaian data dengan kriteria Kemenaker.

              Menaker Ida Fauziyah berterima kasih  Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI, Ida Fauziyah,
              berterima kasih atas kinerja BPJAMSOSTEK karena telah berhasil mengumpulkan data nomor
              rekening pekerja.

              "Terima  kasih  kepada  BPJS  Ketenagakerjaan  atas  kerja  kerasnya  telah  mengumpulkan  dan
              melakukan validasi data nomor rekening pekerja yang berhak mendapatkan subsidi gaji atau
              upah," tuturnya.

              Berdasarkan data yang dirilis Kemenaker hingga Kamis (30/1) BSU tahap I telah tersalurkan
              kepada 2.484.429 penerima atau setara 99,38%. Tahap II telah tersalurkan kepada 2.981.533
              penerima atau setara 99,38%.

              Tahap  III  tersalurkan  kepada  3.476.122  penerima  atau  setara  99,32%  dan  Tahap  IV  telah
              tersalurkan kepada 1.836.177. Sementara itu, tahap V sedang dalam proses untuk penyaluran
              dana hingga ditransfer ke rekening para pekerja.

              Agus menerangkan bahwa salah satu kriteria yang diterbitkan Kemenaker untuk penerima BSU
              adalah upah pekerja di bawah Rp5 juta.

              "Sementara  masih  sering  kita  dapati  kasus  pelaporan  data  upah  yang  disalahgunakan  dan
              cenderung merugikan pekerja karena lebih rendah daripada yang sebenarnya," ungkap Agus.

              "Program  BSU  dari  pemerintah  ini  selain  mampu  meringankan  beban  ekonomi  masyarakat
              pekerja, juga membuka mata masyarakat tentang pentingnya Jaminan Sosial Ketenagakerjaan,"
              tutup Agus.

              Di  sisi  lain,  Deputi  Direktur  BPJAMSOSTEK  Wilayah  DKI  Jakarta,  Cotta  Sembiring,  turut
              memberikan  keterangannya  bahwa  pengumpulan  data  nomor  rekening  (sebanyak  15,7  juta
                                                           83
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89