Page 79 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 02 OKTOBER 2020
P. 79
Judul Kejar Tayang RUU Cipta Kerja, Pukulan Keras bagi Buruh dan
Sambutan Mogok Kerja
Nama Media tempo.co
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL https://fokus.tempo.co/read/1392140/kejar-tayang-ruu-cipta-kerja-
pukulan-keras-bagi-buruh-dan-sambutan-mogok-kerja
Jurnalis Muhammad Hendartyo
Tanggal 2020-10-01 22:57:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
neutral - Obon Tabroni (Anggota Panja RUU Cipta Kerja) Tanggal 8 kemungkinan akan dilakukan
rapat paripurna
neutral - Elen Setiadi (Staf Ahli Bidang Regulasi, Penegakan Hukum, dan Ketahanan Ekonomi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian) Masih kami dalami lagi. Namun kami juga pernah
melakukan diskusi di nasional yang diikuti oleh beberapa ketua umum serikat pekerja dan serikat
buruh , ada Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) dan Kadin (Kamar Dagang dan Industri) juga
di situ
negative - Puan Maharani (Ketua DPR) Jangan ada satu pihak dirugikan, namun ada pihak yang
lebih diuntungkan
negative - Said Iqbal (Presiden KSPI) Tetapi faktanya omnibus law mengurangi hak-hak buruh
yang ada di dalam undang-undang eksisting
positive - Askar Muhammad Askar (peneliti IDEAS) Khususnya pekerja tidak tetap dengan sistem
pengupahan mingguan, harian, borongan dan per satuan hasil
neutral - Askar Muhammad Askar (peneliti IDEAS) Maka kehilangan UMK yang merupakan jaring
pengaman upah di tingkat lokal, akan menjadi pukulan keras bagi pekerja
negative - Bhima Yudhistira Adhinegara (Ekonom Indef) Tidak ada manfaatnya Ciptaker buat
daya saing. Masalah utama daya saing adalah korupsi, dan omnibus law sama sekali tidak
membahas penanganan korupsi
Ringkasan
Pemerintah kejar tayang menyelesaikan Omnibus Law Rancangan Undang-undang atau RUU
Cipta Kerja . RUU ini digadang-gadang dapat menarik minat investor asing menanamkan modal
di Tanah Air. Investasi asing, menjadi andalan pemerintah mengatrol pertumbuhan ekonomi di
masa pandemi, setelah konsumsi atau daya beli masyarakat melemah.
78