Page 113 - e- KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 AGUSTUS 2020
P. 113

Ringkasan

              Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziyah, mengatakan, RUU Cipta Kerja telah melalui proses
              pembahasan secara tripartit, yakni antara pemerintah dengan unsur serikat pekerja dan unsur
              pengusaha. Prosesnya akan segera dibahas kembali di DPR RI.

              Dari hasil pembahasan secara tripartit, katanya, dihasilkan beberapa pokok materi-materi yang
              ada di klaster ketenagakerjaan. Pertama, dalam mendukung ekosistem investasi, tidak hanya
              fokus pada penguatan perlindungan tenaga kerja dan peningkatan peran tenaga kerja, tapi juga
              perlu memperhatikan kesejahteraan pekerja/buruh.



              MENAKER PASTIKAN PERLINDUNGAN HAK PEKERJA JADI PERTIMBANGAN
              PENTING DALAM RUU CIPTA KERJA
              Laporan  wartawan  Tribun  Jabar,  Muhamad  Syarif  Abdussalam    ,  BANDUNG    -  Menteri
              Ketenagakerjaan  RI,  Ida  Fauziyah,  mengatakan,  RUU  Cipta  Kerja  telah  melalui  proses
              pembahasan secara tripartit, yakni antara pemerintah dengan unsur serikat pekerja dan unsur
              pengusaha. Prosesnya akan segera dibahas kembali di DPR RI.

              Dari hasil pembahasan secara tripartit, katanya, dihasilkan beberapa pokok materi-materi yang
              ada di klaster ketenagakerjaan. Pertama, dalam mendukung ekosistem investasi, tidak hanya
              fokus pada penguatan perlindungan tenaga kerja dan peningkatan peran tenaga kerja, tapi juga
              perlu memperhatikan kesejahteraan pekerja/buruh.

              "Kemudian  kewajiban  memiliki  RPTKA  (rencana  penggunaan  tenaga  kerja  asing)  yang  telah
              disahkan  oleh  pemerintah  pusat  bagi  pemberi  kerja  yang  mempekerjakan  TKA,"  katanya  di
              Kantor Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, Minggu (9/8/2020).
              Syarat-syarat  perjanjian  kerja  waktu  tertentu  (PKWT),  tetap  diatur  dan  disesuaikan  dengan
              kebutuhan serta perkembangan dinamika ketenagakerjaan saat ini dan di masa mendatang.

              Ia  menambahkan,  hal  yang  disetujui  adalah  poin  dalam  alih  daya  atau    outsourcing    ,
              perlindungan hak-hak pekerja atau buruh alih daya atau  outsourcing  adalah yang terpenting.
              Dibahas  juga  tentang  pengaturan  waktu  kerja  dan  waktu  istirahat  yang  harus  tetap
              mempertimbangkan keselamatan dan kesehatan kerja serta peningkatan produktivitas kerja.

              "Formula upah minimum tidak hanya memuat variabel pertumbuhan ekonomi, tetapi juga inflasi,
              dan  pertimbangan  pentingnya  produktivitas  tenaga  kerja.  Perlu  pertimbangan  lebih  cermat
              mengenai rumusan atau dasar perhitungan kompensasi PHK," katanya.

              Ia menambahkan, dibahas juga mengenai perlindungan dalam bentuk penambahan program
              jaminan sosial yang baru berupa jaminan kehilangan pekerjaan, dapat diterima sepanjang tidak
              menambah beban pengusaha dan pekerja.

              "Mengingat  pentingnya  pembahasan  RUU  Cipta  Kerja  untuk  penguatan  ekosistem
              ketenagakerjaan dalam menghadapi tantangan-tantangan ketenagakerjaan yang ada saat ini
              dan di masa yang akan datang, kami mengharapkan kolaborasi dan sinergi dari rekan-rekan di
              disnaker daerah," ujar Ida.

              Menurutnya, pandemi Covid-19 juga menyebabkan tantangan pembangunan ketenagakerjaan
              menjadi lebih kompleks. Dampak perekonomian yang disebabkan oleh pandemi pada akhirnya
              juga berdampak kepada para pekerja di Jabar.

              Data  pekerja  terdampak  imbas  Covid-19  yang  dihimpun  Kemnaker  hingga  31  Juli  2020
              menunjukkan secara total baik pekerja formal maupun informal di Provinsi Jabar mencapai lebih
                                                           111
   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118