Page 293 - e- KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 AGUSTUS 2020
P. 293

"Ada satu segmen yang masih kita lihat perlu diberikan bantuan. Yakni, tenaga kerja formal yang
              masih bekerja di perusahaan dan membayar iuran BPJamsostek namun kondisi perusahaannya
              kurang baik. Sehingga sebagian dipotong gajinya," ujarnya.

              Para karyawan tersebut, kata Budi, selama ini tidak bisa mendapat bantuan karena tidak masuk
              kriteria. Mereka bukan kelompok rumah tangga miskin, juga bukan kelompok pekerja yang di-
              PHK. padahal mereka juga memerlukan bantuan karena gajinya dipotong.

              "Dan orang-orang di segmen ini cukup banyak," lanjut Wakil Menteri BUMN ke-2 itu.

              Pihaknya kemudian bekerja sama dengan BPJamsostek menyisir data para karyawan tersebut.
              Hasilnya, didapati 13,8 juta karyawan dengan nilai iuran di bawah Rp150 ribu. Yang artinya
              pendapatan mereka di bawah Rp 5 juta per bulan.

              "Sebagian  besar  di  antara  mereka  berpendapatan  antara  Rp  2  sampai  Rp3  juta  per  bulan,"
              tuturnya.

              Dia memastikan tidak ada di antara 13,8 juta karyawan itu yang berstatus PNS ataupun karyawan
              BUMN. Sebab, instansi pemerintah maupun BUMN tidak ada yang sampai memotong gaji para
              karyawannya. Bantuan senilai Rp600 ribu per bulan itu akan diberikan secara tunai dalam dua
              tahap.  Tahap  pertama  diberikan  di  kuartal  III.  Yang  artinya  pada  September  mendatang.
              Kemudian, tahap kedua di kuartal IV. Bisa November atau Desember. Semuanya langsung masuk
              ke rekening masing-masing tenaga kerja.

              Satgas  bersama  BPJamsostek  dalam  dua  pekan  ke  depan  akan  mengumpulkan  dan
              memverifikasi nomor rekening masing-masing pekerja. Itu untuk kepentingan pencairan dana
              karena akan langsung ditransfer via rekening. Tidak melalui perusahaan masing-masing.

              Budi memastikan data 13,8 juta tenaga kerja itu lengkap dan valid. Karena besaran iuran bulanan
              mereka tercatat dengan baik di BPJamsostek. Sehingga nama si pekerja, perusahaan tempat dia
              bekerja,  dan  lama  bekerjanya  juga  terdata  dengan  baik.  Selama  dia  membayar  iuran
              BPJAMSOSTEK  di  bawah  Rp150  ribu  per  bulan,  dipastikan  pekerja  tersebut  akan  mendapat
              bantuan.

              Bantuan itu akan memperkecil gap dengan mereka yang tidak menerima bantuan subsidi gaji.
              Karena mereka yang bukan termasuk kelompok penerima bantuan itu, hampir pasti sudah masuk
              di kelompok penerima bantuan lainnya.

              "Hampir semua segmen sudah diberikan, sudah tersentuh oleh program bantuan pemerintah
              yang lain," imbuhnya.

              Program  bantuan  lain  itu  ada  beberapa  macam.  Dimulai  dari  PKH  yang  menyasar  10  juta
              keluarga. Kemudian kartu sembako untuk 20 juta keluarga. Ada pula padat karya tunai yang
              menyasar lebih dari 3 juta pekerja. Juga bansos tunai dan nontunai untuk 10,9 juta keluarga
              serta BLT dana desa untuk 8 juta keluarga. Belum termasuk bantuan pangan, kartu pra kerja,
              dan diskon tarif listrik (lihat grafis).

              Sementara bagi UMKM, ada berbagai fasilitas. Misalnya subsidi bunga dengan nilai anggaran
              Rp35,28  triliun.  Sampai  saat  ini  baru  bisa  disalurkan  sekitar  Rp1,3  triliun  atau  3,71  persen.
              Sangat jauh dari target awal 35 persen. Meskipun demikian, ternyata jangkauannya sudah cukup
              luas.

              "Kami melihat dengan Rp1,3 triliun sudah menjangkau 13 juta UMKM, dan mensubsidi pinjaman
              sebesar Rp304 triliun," urai Budi.




                                                           291
   288   289   290   291   292   293   294   295   296   297   298