Page 588 - e- KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 AGUSTUS 2020
P. 588

bantuan pemerintah kali ini adalah 13,8 juta pekerja non-PNS dan BUMN yang aktif terdaftar di
              BPJS Ketenagakerjaan dengan iuran di bawah Rp 150.000 per bulan atau setara dengan gaji di
              bawah Rp 5 juta per bulan.

              Ketua  Umum  Himpunan  Pengusaha  Muda  Indonesia  (HIPMI)  Mardani  Maming  mengatakan,
              pemberian  insentif  tersebut  sebaiknya  diberikan  pada  perusahaan  yang  masih  berjalan  dan
              bertahan  di  tengah  pandemi  Covid-19  serta  memiliki  rekam  jejak  pembayaran  yang  bagus
              terhadap hutangnya.

              "Saya yakin uang negara nggak cukup biayai semuanya. Jadi harus dipilah mana bisnis yang
              masih berjalan," ujarnya kepada   , Jumat (7/8).

              Menurutnya, pegawai yang perlu mendapatkan bantuan tersebut sebaiknya mereka yang bekerja
              di sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Sebab, kebanyakan usaha kecil seperti itu
              memiliki bisnisnya bagus, namun terhambat karena Covid-19.

              "Ini yang utama dibantu pengusaha UMKM. Bisnisnya bagus, pembayarannya bagus. Karena
              Covid-19, perusahaannya nggak stabil," tuturnya.

              Saat ini, program stimulus tersebut sedang difinalisasi agar bisa dijalankan oleh Kementerian
              Ketenagakerjaan mulai September mendatang. Bantuan sebesar Rp 600 ribu per bulan selama
              empat  bulan  akan  langsung  diberikan  per  dua  bulan  ke  rekening  masing-masing  pekerja
              sehingga tidak akan terjadi penyalahgunaan.

              Menurut  Maming,  pengusaha  memang  wajib  mendaftarkan  pegawainya  di  BPJS
              Ketenagakerjaan. Jika tidak mendapatkan insentif karena persoalan tersebut tidak perlu protes.
              "Kalau misalnya banyak pengusaha nggak daftarkan BPJS, bukan salah pemerintah. Itu bukan
              tanggung jawab pemerintah," tutupnya.

              Editor : Banu Adikara  Reporter : Romys Binekasri   .








































                                                           586
   583   584   585   586   587   588   589   590   591   592   593