Page 213 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 DESEMBER 2020
P. 213

66.924 REKENING CALON PENERIMA BLT PEKERJA MASIH BERMASALAH

              Jakarta  -  Direktur  Utama  BPJS  Ketenagakerjaan  Agus  Susanto  menyebut  masih  ada  66.924
              rekening bermasalah dari calon penerima bantuan langsung tunai ( BLT ) berupa subsidi upah
              bagi pekerja bergaji di bawah Rp5 juta.

              Agus menyatakan, hingga saat ini, pihaknya masih berusaha menghubungi berbagai pihak dari
              pekerja, pemberi kerja, hingga bank tempat rekening pekerja terdaftar.

              "Masih ada 66.924 rekening yang masih dalam proses tim kami seluruh Indonesia bergerak cepat
              bekerja  24  jam  menghubungi  seluruh  pihak,"  kata  Agus  pada  konferensi  pers  virtual,  Rabu
              (16/12).

              Agus  merinci,  per  akhir  September  2020,  sebanyak  12,4  juta  rekening  diserahkan  kepada
              Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemenaker).  Setelah  dilakukan  validasi  berlapis,  masih
              ditemukan sebanyak 154.887 rekening yang tidak bisa ditransfer alias bermasalah.

              Dari total rekening bermasalah itu, pihak terkait melakukan perbaikan dan sebanyak 87.963 di
              antaranya sudah diperbaiki dan diserahkan kepada Kemenaker.

              Sedangkan sisanya yakni 66.924 rekening hingga kini belum berhasil ditemukan pemecahannya.
              Agus bilang salah satu penyebab yang menyebabkan transfer gagal dilaksanakan yakni karena
              rekening telah ditutup oleh pekerja.

              Kemudian, rekening yang didaftarkan bukan rekening yang terdaftar di sistem kliring nasional
              (SKN) Bank Indonesia.

              "Ada juga rekening dibekukan, rekening diblokir, nama rekening tidak sesuai, nama pasif atau
              dorman jadi pada waktu validasi rekening ada tapi status rekening tidak diuji dan juga ada
              rekening pinjaman sehingga saat ditransfer BSU ditolak," jelasnya.

              Di  kesempatan  sama,  Menteri  Ketenagakerjaan Ida  Fauziyah  mengatakan  per  14  Desember
              2020, BLT sudah disalurkan sebesar Rp27,96 triliun. Artinya, realisasi sudah mencapai 93,94
              persen dari target.

              Jika dilihat per termin, termin pertama sudah tersalurkan kepada 12,26 juta orang atau 98,86
              persen dengan nilai sebesar Rp14,71 triliun. Sementara, termin kedua sudah tersalurkan kepada
              11,04 juta orang atau setara 89 persen dengan nilai sebesar Rp13,2 triliun.

              "Jika dilihat dari realisasi tersebut memang belum mencapai 100 persen, mengapa? Pada termin
              pertama berdasarkan laporan Bank Penyalur terdapat sejumlah data rekening yang bermasalah
              dan tidak dapat ditransfer sehingga mengakibatkan retur," jelas Ida.
              Ia memastikan pihaknya tak tinggal diam. Ia bilang dilakukan perbaikan data sehingga BLT dapat
              tersalurkan kepada pekerja. Adapun untuk termin kedua, hingga saat ini masih dalam proses
              penyaluran.

              "Perlu  diketahui,  sebelum  termin  kedua  disalurkan  pada  pertengahan  November  kemarin,
              berdasarkan  rekomendasi  KPK,  kami  bersama  BPJS  Ketenagakerjaan  berkoordinasi  dengan
              Ditjen Pajak untuk melakukan pemadanan data. Ini prinsip kehati-hatian yang kami lakukan,
              mengikuti rekomendasi dari KPK," sebut Ida.
              Kemenaker, lanjutnya, saat ini masih menunggu keputusan komite PEN dan mulai mendiskusikan
              desain kebijakan BSU tahun depan.

              "Kemenaker siap mendukung program tahun depan dan akan menyiapkan desain kebijakannya
              kalo udah ada keputusan dari komite," tutup dia. (wel/sfr)
                                                           212
   208   209   210   211   212   213   214   215   216   217   218