Page 25 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 JANUARI 2020
P. 25

Lebih lanjut, Merah berpendapat bahwa RUU Omnibus Law berusaha menghapus tahapan-tahapan
               produksi  ketika  perusahaan  ingin  melakukan  pertambangan.  Bahkan,  pasal  yang  mengatur
               pembatasan luasan konsesi hanya 15.000 hektare juga akan dihapus.
                Foto: CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi  Dengan demikian, simpul dia, berbagai perusahaan tambang
               yang memiliki program hilirisasi akan dengan mudah mengusir masyarakat adat.

                "Awalnya kan ada eksplorasi, terus produksi dan seterusnya. Nah, tahapan itu akan dihapus. Pemodal
               akan untung karena langsung dapat izin jadi satu," ucap dia.

                "Tak hanya itu, masih banyak yang lain. Seperti negara juga tak memiliki kewajiban memungut royalti.
               Di lain sisi, pengusaha juga enggak wajib bayar royalti. Juga, hilangnya pasal pidana lingkungan ke
               korporasi yang diubah jadi sanksi administratif. Dan dalam UU Kehutanan bahwa ada alokasi ruang
               untuk hutan sebesar 30 persen tiap daerah, itu juga dihilangkan," sambungnya.

                 Atas dasar itu, ia menilai konsolidasi bersama dalam wadah Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak)
               yang terdiri dari sejumlah LSM dan organisasi merupakan langkah terakhir untuk mencari keadilan dan
               kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia.

                "Saya harap kita bisa bersatu semua menolak dan melawan RUU Omnibus Law," tandasnya.
                Terpisah,   Koordinator  Eksekutif Pembaharuan  Hukum  Berbasis Masyarakat  dan  Ekologis  (HuMa)
               Dahniar  Adriani  menyebut  UU  sapu  jagat  itu  mestinya  bisa  meningkatkan  usaha  pelestarian
               lingkungan dan sumber daya alam, tak sekedar memacu investasi.
                 "Untuk Omnibus Law kembali pekerjaan rumahnya adalah jangan hanya memanfaatkan tapi juga
               merawat dan melanjutkan. Jangan hanya mengambil sumber daya alam tapi tidak mau menjaga dan
               berpikir untuk ke depan," ujar dia, dikutip dari  Antara  .
                "Pemerintah harus sadar bahwa peningkatan laju investasi tidak akan selalu berujung peningkatan
               kesejahteraan rakyat, apalagi jika investasi yang masuk justru menyebabkan konflik sumber daya alam
               dan bencana ekologis meningkat," ujar dia.
                Dalam  berbagai  kesempatan,  Presiden  Jokowi  mengaku  paket  Omnibus  Law  bertujuan  untuk
               memangkas  birokrasi,  mempermudah  investasi,  dan  menggerakkan  ekonomi.  Ia    sendiri  sudah
               bertemu dengan pimpinan parpol koalisi untuk membahas percepatan pembahasannya di Dewan.

                  (ryn/arh).
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30