Page 276 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 JANUARI 2020
P. 276

Oleh karena itu Ida meminta semua P3MI yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga
               Kerja  Indonesia  (Apjati)  agar  bersama-sama  pemerintah  melakukan  perbaikan  tata  kelola
               perlindungan PMI atau tenaga kerja Indonesia (TKI).
               "Mudah-mudahan undang-undang yang baru akan membawa kita semua kepada apa yang menjadi
               tujuan  Negara  Kesatuan  Republik  Indonesia  (NKRI),sebagaimana  yang  tercantum  dalam  Undang-
               undang Dasar Negara 1945 (UUD 1945) bahwa bekerja merupakan hak asasi manusia yang wajib
               dijunjung tinggi, dihormati, dan dijamin penegakannya," kata Ida.

               Selain itu, kata Ida, negara juga harus menjamin hak, kesempatan, dan memberikan pelindungan bagi
               setiap warga negara tanpa diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan dan penghasilan yang layak, baik
               di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan keahlian, keterampilan, bakat, minat, dan kemampuan.

               Menurut  Ida,  implementasi  Undang-undang  18  Tahun  2017  tentang  Pelindungan  PMI  juga
               membutuhkan peran aktif dari P3MI untuk memberikan pelayanan secara profesional dan sebaik-
               baiknya demi terciptanya perlindungan dan pemajuan hak-hak PMI.

               Ia mengatakan, berbicara masalah peran dan tanggung jawab P3MI sebagai lembaga penempatan
               pekerja migran Indonesia, pemerintah berharap P3MI juga harus melakukan perubahan dan inovasi
               di dalam memberikan pelayanan penempatan dan perlindungan kepada calon PMI dan PMI.

               "Calon PMI dan PMI sebagai subjek dari proses migrasi memiliki hak yang dilindungi oleh undang-
               undang sehingga wajib kita jamin pemenuhannya," kata dia.

               Ia  mengatakan,  pemerintah  memiliki  komitmen  yang  sangat  tinggi  dalam  menghadirkan  kembali
               negara untuk memberikan perlindungan kepada PMI.

               Untuk  itu  saat  ini  Kabinet  Indonesia  Maju  pada  era  Pemerintahan  Jokowi  --  KH  Ma'ruf,  terus
               berkomitmen untuk tidak hanya untuk melindungi hak-hak para pekerja migran, tapi juga keluarganya.
               Isu Perlindungan pekerja migran terus menerus menghiasi berbagai jendela informasi dunia saat ini.

               Isu perlindungan pekerja migran sangat erat kaitannya dengan isu-isu penting lainnya, baik isu politik,
               sosial, keamanan dan pembangunan.
               Ida  mengatakan,  mulai  tanggal  1  Oktober  2019,  pelaksanaan  pilot  project  Penempatan  dan
               Pelindungan PMI di Kerajaan Arab Saudi melalui Sistem Penempatan Satu Kanal (SPSK) sudah mulai
               dijalankan.
               SPSK merupakan pilot project Penempatan dan Pelindungan bagi PMI yang terintegrasi secara online
               antara pemerintahIndonesia dengan pemerintah Kerajaan Arab Saudi, mulai dari tahapan informasi,
               pendaftaran,  seleksi,  penempatan  dan  pemulangan  yang  berada  di  bawah  kendali  pemerintah
               Indonesia.

               Dikatakan, Kemnaker dan Kementerian Tenaga Kerja dan Pembangunan Sosial Kerajaan Saudi Arabia
               akan terus melakukan koordinasi secara intensif agar implementasi pilot project ini dapat berjalan
               sesuai dengan kesepakatan dan peraturan perundangan yang berlaku.

               Demi  kesuksesan  dan  kelancaran  pelaksanaan  pilot  project  Penempatan  dan  Pelindungan  PMI  di
               Kerajaan  Arab  Saudi  melalui  SPSK,  Ida  meminta  seluruh  pemangku  kepentingan  terkait  dapat
               mendukung pelaksanaan pilot project dimaksud, sesuai dengan apa yang telah disepakati oleh kedua
               Pemerintahan.

               "Keberhasilan pilot project ini sangat kita harapkan, sehingga dapat dijadikan bench mark bagi pola
               penempatan  PMI,  khususnya  di  sektor  domestik.  Namun  sebaliknya,  pelaksanaan  pilot  project
               Penempatan  dan  Pelindungan  PMI  di  Kerajaan  Arab  Saudi  melalui  SPSK  dapat  dihentikan  jika
               berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi dinyatakan tidak layak untuk dilanjutkan.
   271   272   273   274   275   276   277   278   279   280   281