Page 269 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 AGUSTUS 2020
P. 269

Serikat pekerja disampaikan Said Iqbal juga menyerahkan tiga konsep, yaitu tanya jawab seputar
              Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja, ringkasan eksekutif, dan analisa kritis klaster
              ketenagakerjaan.



              KSPI: MAYORITAS SERIKAT BURUH TETAP TOLAK RUU CIPTA KERJA KLASTER
              KETENAGAKERJAAN

              JAKARTA    .  Presiden  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  Said  Iqbal  menegaskan
              bahwa, mayoritas serikat buruh di luar tim teknis yang dibentuk pemerintah tetap tidak setuju
              dengan adanya omnibus law cipta kerja khususnya klaster ketenagakerjaan.

              "Sampai hari ini sikap kita seperti itu, tidak berubah itu juga yang sudah kita sampaikan kepada
              Pimpinan DPR diwakili Pak Sufmi Dasco, dari Panja Pak Maman dan Wakil Ketua Baleg Pak Awi
              dan lainnya, kami nyatakan sampai hari ini serikat buruh mayoritas di luar tim teknis bentukan
              pemerintah  menolak  RUU  omnibus  law  cipta  kerja  khususnya  kelas  ketenagakerjaan  yang
              drafnya sudah diserahkan oleh pemerintah," tegas Said Iqbal saat dihubungi Kontan.co.id pada
              Kamis (13/8).

              Serikat pekerja disampaikan Said Iqbal juga menyerahkan tiga konsep, yaitu tanya jawab seputar
              Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja, ringkasan eksekutif, dan analisa kritis klaster
              ketenagakerjaan.

              Konsep pertama dijelaskannya dibuat sebuah pembanding atau penyanding dan tanya jawab
              yang kemudian dikaji, dari tiap pasal-pasal di Undang-Undang No 13 tahun 2003, usulan di RUU
              Cipta Kerja Klaster ketenagakerjaan, dan usulan dari serikat pekerja.

              Kedua  resume  ringkasan  eksekutif  mengenai  isu  seperti  dihapusnya  Upah  Minimum
              Kota/Kabupaten  (UMK),  adanya  upah  minimum  padat  karya,  pesangon,  dan  komponen
              penentuan  kenaikan  upah  minimum.  Hingga  akhirnya  pada  analisa  kritis  dari  klaster
              ketenagakerjaan.


              Said Iqbal menambahkan, bagi persoalan yang belum diatur dalam UU 13/2003 seperti pekerja
              digital ekonomi, pekerja UMKM, transportasi online, dan lain sebagainya, akan diatur tersendiri
              untuk memberikan perlindungan terhadap hak-hak mereka sebagai pekerja.


              Atas arahan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco, serikat pekerja disebut Said Iqbal setuju untuk
              dibentuk  tim  bersama  antara  Panja  Baleg  DPR  RI  RUU  Cipta  Kerja,  khususnya  klaster
              ketenagakerjaan untuk membahas pasal demi pasal dalam klaster ketenagakerjaan.


              Tim bersama serikat pekerja dengan Panja Baleg RUU Cipta Kerja akan membahas substansi
              materi klaster ketenagakerjaan pasal demi pasal. Kemudian hasilnya oleh Panja Baleg dijadikan
              bahan argumentasi pembahasan RUU tersebut dengan pemerintah.

              "Dibentuklah  tim  bersama  antara  Panja  Baleg  dan  Serikat  Buruh,  ada  32  federasi  dan
              konfederasi.  Serikat  buruh  ini  mayoritas,  artinya  ada  75%  mewakili  representative  buruh
              Indonesia," imbuh Said Iqbal.





                                                           268
   264   265   266   267   268   269   270   271   272   273   274