Page 466 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 AGUSTUS 2020
P. 466
Ringkasan
Nomor rekening pekerja calon penerima bantuan subsidi upah (BSU) yang terkumpul bertambah
signifikan.
Hingga kemarin, tercatat 3,5jutanomorrekeningsudah disetor ke BPJamsostek Meningkat tajam
dari sehari sebelumnya sebanyak 700 ribu rekening.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengakui bahwa pengumpulan nomor
rekening dan validasi menjadi tantangan utama program bantuan sosial khusus karyawan itu.
TERDATA 3,5 JUTA NOMOR REKENING
JAKARTA, RADAR SULBAR --- Nomor rekening pekerja calon penerima bantuan subsidi upah
(BSU) yang terkumpul bertambah signifikan.
Hingga kemarin, tercatat 3,5jutanomorrekeningsudah disetor ke BPJamsostek Meningkat tajam
dari sehari sebelumnya sebanyak 700 ribu rekening.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengakui bahwa pengumpulan nomor
rekening dan validasi menjadi tantangan utama program bantuan sosial khusus karyawan itu.
Sebab, bantuan bakal diserahkan langsung kepada pekerja. "Langsung, gak pakai mampir?
tegasnya saat ditemui seusai diskusi bersama pelaku industri pariwisata di Jakarta, kemarin.
Dengan penambahan kemarin, Ida optimistis proses pengumpulan nomor rekening bisa cepat.
Bulan ini ditargetkan bisa di atas 5 juta nomor rekening.
Dengan begitu, bantuan sebesar Rp 600 ribu per bulan tersebutbisasegeradikucurkan. "Semua
secara paralel bergerak Mudah-mudahan Agustusbisa mulai (dicairkan.red)" ungkapnya.
Ida tetap meminta HRD perusahaan proaktif menyetor nomor rekening pekerjanya yang
memenuhi syarat untuk menerima BSU. Di antaranya merupakan peserta aktif BPJamsostek dan
upah di bawah Rp 5 juta per bulan.
Untuk syarat peserta aktif, kata Ida, tidak terbatas pada yangaktifmembayariuransaja. Yang
menunggak pun diperhitungkan untuk menjadi penerima subsidi.
"Sepanjang dia masih jadi peserta BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek, red)ya" jelasnya.
Untukpenetapanbatasupah di bawah Rp 5 juta ini, menu-rutlda,tujuannyamemperluas coverage
penerima bantuan.
Selain itu, banyak pekerja yang meski bergaji Rp 5 juta, tapi berkurang drastis pada masa
pandemi. Entah karena efisiensi kantor atau pengurangan jam kerja yang berpengaruh pada
besaran upah yang diterima.
"Kami memprioritaskan yang di bawah Rp 5 juta. Karena kalau yang di atas itu dan mengalami
pengurangan kan masih bisa survive ya sepertinya," ujar politikus Partai Kebangkitan Bangsa
(PKB) tersebut.
465