Page 244 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 JULI 2021
P. 244

PPKM DARURAT, MENAKER TAWARKAN OPSI SISTEM KERJA PERUSAHAAN

              Guna memaksimalkan penanganan pandemi dan mencapai target pelaksanaan Pemberlakuan
              Pembatasan  Kegiatan  Masyarakat  (PPKM)  Darurat,  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah
              meminta  agar  perusahaan  memperketat  waktu  kerja,  khususnya  yang  bergerak  di  sektor
              esensial.

              "Menanggapi situasi dunia usaha dalam masa PPKM Darurat ini, maka dibutuhkan penyesuaian
              terkait jumlah pekerja di perusahaan, pelaksanaan prokes di tempat kerja, penyesuaian waktu
              kerja, dan dampaknya terhadap hak-hak pekerja," kata Ida dalam rilis tertulis, Rabu (14/7).

              Sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2021, sektor esensial menjadi salah satu
              sektor  yang  diizinkan  bekerja  dari  kantor  hingga  50  persen  pada  masa  PPKM  Darurat.  Ida
              menekankan, perusahaan sektor esensial harus memperhatikan waktu kerja.

              "Sepanjang dipastikan telah memenuhi kriteria dalam Inmendagri, maka perusahaan di sektor
              esensial dapat membuat opsi-opsi untuk memaksimalkan proses produksi," jelas Ida.

              Beberapa opsi tersebut di antaranya adalah pekerja bekerja dari kantor 15 hari dalam satu bulan,
              dan 15 hari sisanya bekerja dari rumah. Opsi berikutnya, mengatur jadwal 2 hari kerja dan 1
              hari libur yang memberi giliran kerja bagi seluruh pekerja.

              Opsi ketiga, berupa penerapan shift kerja sehingga tak terjadi penumpukan pekerja. Berikutnya,
              perusahaan  dapat  memilih  merampingkan  divisi/unit  kerja  yang  bukan  inti,  yang  tidak
              membutuhkan pekerja sebesar di masa normal. Dengan begitu, jumlah pekerja di unit inti dapat
              dimaksimalkan.

              Ida  menambahkan,  perusahaan  juga  dapat  memilih  opsi-opsi  lain  sesuai  karakter  proses
              produksi di perusahaan masing-masing.
              "Opsi-opsi ini dimaksudkan agar perusahaan dapat beroperasi semaksimal mungkin dalam situasi
              PPKM, sehingga ekonomi dapat tetap berjalan," katanya.

              Menurut  Ida,  Kemnaker  menekankan  agar  berbagai  penyesuaian  ini  dibuat  berdasarkan
              kesepakatan dengan perwakilan pekerja atau Serikat Pekerja/Serikat Buruh (SP/SB). Saat ini,
              pihaknya akan segera mengeluarkan panduan dan pedoman pelaksanaan di lapangan.

              "Apapun  opsinya,  agar pelaksanaannya  dapat  berjalan  aman  dan  kondusif,  tentu  penerapan
              protokol kesehatan 5M menjadi standar yang tidak bisa ditawar," ujar Ida.

              (rea)























                                                           243
   239   240   241   242   243   244   245   246   247   248   249