Page 10 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 10

Menanggapi  desakan  dari  kalangan  pengusaha,  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemenaker)
              akan berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk memastikan apakah
              Anies Baswedan telah melanggar aturan atau tidak terkait revisi kenaikan UMP DKI Jakarta 2022.

              "Pada  prinsipnya,  kami  akan  mengkoordinasikan  hal-hal  yang  bertentang  dengan  kebijakan
              dengan Kemendagri," kata Kepala Biro Humas Kemenaker Chairul Fadhly Harahap ketika ditanya
              sanksi untuk Anies.

              Sanksi terhadap Anies, kata dia, akan diberikan Kemendagri. Sebab, semua hal yang menyangkut
              pemerintah daerah berada di bawah kewenangan Kemendagri. Bentuk sanksinya diatur dalam
              UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

              UU Nomor 23 Tahun 2014 mengatur, gubernur yang tak menjalankan program strategis nasional
              dapat dijatuhi sanksi berupa teguran tertulis, pemberhentian sementara, dan pemberhentian
              permanen.

              Chairul  menjelaskan,  penetapan  UMP  2022  memang  merupakan  program  strategis  nasional.
              Dalam prosesnya, penetapan UMP 2022 harus mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor
              36 tahun 2021 tentang Pengupahan.

              Menurut Chairul, Gubernur Anies telah melanggar PP tersebut dalam menetapkan UMP DKI 2022.
              Untuk diketahui, jika mengacu pada formula dalam PP 36, UMP DKI hanya naik 0,85 persen,
              bukan 5,1 persen.

              "Dalam pelaksanaanya dia (Anies) mungkin tidak sesuai dengan PP 36," kata Chairul kepada
              Republika.co.id, Minggu (20/12/2021).

              Seperti  diketahui,  pada  Sabtu,  18  Desember,  Anies  mengubah  besaran  kenaikan  UMP  2022
              sebesar 5,1 persen atau Rp 225.667. Sehingga besaran UMP 2022 menjadi Rp 4.641.854. Terjadi
              kenaikan upah cukup signifikan dibandingkan keputusan Anies sebelumnya. Pada 22 November,
              Anies menetapkan kenaikan UMP 2022 sebesar 0,85 persen atau Rp 37.748 saja. Kenaikkan 0,85
              persen inilah yang sesuai dengan formula PP 36.




































                                                            9
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15