Page 20 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 20

"Kita artinya saling gotong-royonglah. Yang punya uang memberikan gaji yang lebih layak untuk
              yang pekerja," kata Zita di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (20/12).
              Apalagi UU Ciptaker, kata dia, sangat menguntungkan perusahaan sehingga wajar naik seperti
              ini.

              "Toh kita bukannya buat apa-apa, buat kasih makan orang, buat membantu, sesama warga
              negara," katanya.

              Memang,  kata  Zita,  kebijakan  tersebut  akan  memberikan  dampak  seperti  pengusaha  harus
              mengeluarkan uang lebih dan akan mengurangi profit perusahaan.

              "Secara bisnis pasti untungnya lebih tipis, tapi satu sisi ini kan untuk kemanusiaan," katanya.

              Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai revisi atas kenaikan Upah Minimum
              Provinsi (UMP) Tahun 2022 di DKI sebesar 5,1 persen memberikan rasa keadilan bagi buruh
              dibandingkan ketetapan sebelumnya yang hanya naik 0,85 persen.

              Dalam revisi tersebut, kenaikan UMP DKI Tahun 2022 mencapai Rp225.667 atau lebih besar dari.
              UMP 2021 sebesar Rp4.416.186 dan juga lebih besar dari nominal kenaikan yang ditetapkan
              sebelumnya untuk UMP 2022 sebesar Rp37.749.

              Anies usai menghadiri tasyakuran HUT ke-24 Jak-mania di Masjid Sunda Kelapa Jakarta Pusat,
              Minggu,  menjelaskan  sebelum  pandemi  COVID-19,  rata-rata  kenaikan  UMP  DKI  Jakarta
              mencapai  8,6  persen.  Kemudian,  UMP tahun  2022  hanya  Sebesar  0,85 persen  atau  sebesar
              Rp37.749, berdasarkan forrnula UMP yang ditetapkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan.

              Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu membeberkan bahwa formula UMP sebelumnya
              dari Kementerian Ketenagakerjaan tidak cocok diterapkan di Jakarta.

              Jika dicermati, kenaikan UMP lebih kecil daripada besaran inflasi di Jakarta sebesar 1,1 persen.
              "Di mana-mana kalau kenaikan UMP di atas inflasi. Maka itu, kami merasa formula yang diberikan
              kepada kami di Provinsi Indonesia, khususnya di Jakarta/tidak memberikan rasa keadilan," kata
              dia.

              Disisi  lain,  Ketua  Umum  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  Hariyadi  Sukamdani  menilai
              Gubernur  DKI  Jakarta  Anies  Baswedan  telah  melanggar  regulasi  pengupahan  terkait  revisi
              besaran kerjaikan upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta tahun 2022.

              "Di dalam hal ini, kami melihat bahwa kepala daerah, Gubernur DKI Jakarta, telah melanggar
              regulasi pengupahan yaitu yang ada di dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021
              tentang Pengupahan," katanya dalam konferensi pers daring di Jakarta.

              Hariyadi  menirturkan  Gubernur  DKI  Jakarta  melanggar  ketentuan  dalam  PP  Pengupahan,
              khususnya Pasal 26 tentang Tata Cara Perhitungan Upah Minimum; Pasal 27 mengenai IIMP;
              serta  Pasal  29  mengenai  waktu  penetapan  upah  minimum  yang  seharusnya  untuk  provinsi
              selambatnya pada 21 November 2021 lalu.

              Selain  itu,  Gubernur  DKI  Jakarta  juga  dinilai  melakukan  revisi  UMP  secara  sepihak  tanpa
              memperhatikan pendapat dunia Usaha. bari








                                                           19
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25