Page 23 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 23

neutral - Said Iqbal (Presiden KSPI) Kami minta dengan hormat kepada Gubernur Jawa Barat
              dan Gubernur Banten untuk menaikkan UMK, bukan UMP
              negative - Said Iqbal (Presiden KSPI) Gubernur Jawa Barat jangan berpolitik demi mendapatkan
              dukungan partai politik nasional untuk dapat tiket calon presiden dan untuk dapat pencitraan
              dari pemerintah pusat. (Di lain sisi), hak-hak buruh secara ekonomi dan kesejahteraan diabaikan

              neutral - Irsad Ade Irawan (Ketua KSPSI DIY) DIY sebagai daerah istimewa layaknya daerah
              khusus ibukota, akan sangat baik bagi warganya jika Gubernur DIY mengikuti langkah Gubernur
              DKI yaitu merevisi besaran UMP dan UMK DIY 2022

              neutral  -  Irsad  Ade  Irawan  (Ketua  KSPSI  DIY)  MK  sudah  memutuskan  bahwa  UU  Ciptaker
              inkonstitusional  (tidak  mempunyai  kekuatan  hukum  mengikat),  maka  sudah  sewajarnya  jika
              Gubernur DIY merevisi UMP dan UMK yang didasarkan pada UU yang bertentangan dengan UUD
              1945

              negative - Irsad Ade Irawan (Ketua KSPSI DIY) Sehingga, menghambat buruh di DIY untuk
              dapat hidup secara layak

              neutral  -  Irsad  Ade  Irawan  (Ketua  KSPSI  DIY)  Kami  mengapresiasi  Gubernur  DKI  yang
              memahami putusan MK dan upah layak bagi buruh, sehingga tidak menggunakan PP 36/2021
              dalam menetapkan UMP DKI 2022


              Ringkasan

              Langkah  Gubernur  DKI  Jakarta,  Anies  Rasyid  Baswedan,  merevisi  kenaikan  Upah  Minimun
              Provinsi (UMP) DKI Jakarta menjadi 5,1 persen, menimbulkan pro dan kontra. Kalangan buruh
              memuji langkah Anies Baswedan karena kebijakannya tersebut dinilai memenuhi rasa keadilan.
              Sebaliknya,  kalangan  pengusaha,  mengecam  dan  bahkan  meminta  pemerintah  pusat
              memberikan sanksi kepada Anies Baswedan.



              APINDO ANCAM LAPOR KE PTUN, BURUH PASANG BADAN BELA ANIES!

              Langkah  Gubernur  DKI  Jakarta,  Anies  Rasyid  Baswedan,  merevisi  kenaikan  Upah  Minimun
              Provinsi (UMP) DKI Jakarta menjadi 5,1 persen, menimbulkan pro dan kontra.

              Kalangan buruh memuji langkah Anies Baswedan karena kebijakannya tersebut dinilai memenuhi
              rasa keadilan. Sebaliknya, kalangan pengusaha, mengecam dan bahkan meminta pemerintah
              pusat memberikan sanksi kepada Anies Baswedan.

              Bahkan  Ketua  Umum  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo),  Hariyadi  B.  Sukamdani,
              mengancam akan melaporkan Anies Baswedan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) jika
              revisi UMP DKI 2020 tidak dibatalkan.

              "Mengenai itu kami menunggu pergub-nya, kami akan mengadukan (Anies) tapi jika tidak ada
              dasarnya (Pergub revisi), ya untuk apa," kata Heriyadi di Jakarta, Senin (20/12/2021).
              Ditanya apakah ajakan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, untuk mengutamakan
              musyawarah soal pelaporan itu, Heriyadi menampiknya. Sebab, menurut dia, langkah Pemprov
              DKI  yang  mengambil  keputusan  merevisi  UMP  sepihak,  dinilai  dia  juga  tidak  berdasarkan
              musyawarah.



                                                           22
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28