Page 417 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 417

tersebut  berpotensi  menimbulkan  iklim  tidak  kondusif  bagi  dunia  usaha  dan  perekonomian
              nasional.


              PENGUSAHA MINTA PEMERINTAH BERI ANIES SANKSI TERKAIT UMP

              Jakarta,  IDN  Times  -  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  meminta  Kementerian
              Ketenagakerjaan (Kemenaker) memberikan sanksi kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid
              Baswedan  karena  dianggap  telah  melanggar  regulasi  pengupahan.  Hal  itu  terkait  keputusan
              Anies merevisi dan menaikkan upah minimum provinsi (UMP).

              Menurut  Ketua  Umum  Apindo  Hariyadi  B.  Sukamdani,  keputusan  Anies  tersebut  berpotensi
              menimbulkan iklim tidak kondusif bagi dunia usaha dan perekonomian nasional.

              "Atas  kondisi  tersebut,  Apindo  menyayangkan  keputusan  Gubernur  DKI  Jakarta  atas  revisi
              besaran UMP DKI Jakarta dan menyatakan meminta kepada Kementerian Ketenagakerjaan RI
              untuk  memberikan  sanksi  kepada  kepala  daerah  yang  telah  melawan  hukum  regulasi
              ketenagakerjaan,  terutama  pengupahan,"  kata  Hariyadi  dalam  konferensi  pers,  Senin
              (20/12/2021).

              1. Pengusaha juga minta Mendagri beri sanksi ke Anies

              Tidak hanya kepada Kemenaker, Apindo juga akan meminta kepada Menteri Dalam Negeri untuk
              memberikan pembinaan atau sanksi kepada Anies yang, menurutnya, tidak memahami peraturan
              perundangan.

              "Sehingga mengakibatkan melemahnya sistem pemerintahan, sebagaimana amanat UU 23 tahun
              2014, Pasal 373 yang intinya Pemerintah Pusat melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
              penyelenggaraan Pemerintahan Daerah," ujar Hariyadi.

              2. Pengusaha Juga Bakal Ajukan Gugatan ke PTUN

              Selain  melapor  ke  Kemnaker  dan  Mendagri,  Apindo  juga  akan  enggugat  aturan  revisi  UMP
              tersebut ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Hal itu akan mereka lakukan jika Anies benar-
              benar mengimplementasikan regulasi perubahan tersebut.

              Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua DPP Apindo DKI Jakarta Bidang Pengupahan dan Jaminan
              Sosial, Nurjaman, menilai Anies melanggar Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang
              Pengupahan. Sebab, jika berdasarkan aturan itu, UMP DKI 2022 hanya naik Rp 37.749 atau 0,85
              persen.

              "Kalau tidak urung, kami tidak akan tinggal diam. Kami akan lakukan upaya hukum termasuk
              mengadukan ke PTUN (Pengadilan Tata Usaha Negara)," ujar Nurjaman saat dihubungi, Minggu
              (19/12/2021).

              3. UMP DKI bakal naik 5,1 persen jadi Rp225.667

              Gubernur  Anies  Baswedan  mengambil  keputusan  merevisi  dan  menaikkan  UMP  tahun  2022
              sebesar  5,1  persen  atau  senilai  Rp225.667  dari  UMP  tahun  2021.  Dengan  begitu,  UMP  DKI
              Jakarta 2022 naik dari Rp4.416.186 menjadi Rp4.641.854.

              "Dengan  kenaikan  Rp225  ribu  per  bulan,  maka  saudara-saudara  kita,  para  pekerja  dapat
              menggunakannya  sebagai  tambahan  untuk  keperluan  sehari-hari.  Yang  lebih  penting  adalah
              melalui kenaikan UMP yang layak ini, kami berharap daya beli masyarakat atau pekerja tidak
              turun," ujar Gubernur Anies, Sabtu (18/12/2021) Adapun keputusan kenaikan UMP wilayah DKI

                                                           416
   412   413   414   415   416   417   418   419   420   421   422