Page 536 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 536

SEBUT PUTUSAN ANIES NAIKKAN UMP DKI TAK SESUAI ATURAN, KEMENAKER
              KOORDINASI DENGAN KEMENDAGRI
              Kepala Biro Humas Kementerian Ketenagakerjaan Chairul Fadhly Harahap menyatakan, pihaknya
              akan  berkoordinasi  dengan  Kementerian  Dalam  Negeri  untuk  memastikan  penetapan  upah
              minimum di tiap daerah sesuai dengan formula dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36
              Tahun 2021 tentang Pengupahan.

              Hal tersebut menyusul keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang merevisi kenaikan
              upah minimum provinsi DKI Jakarta 2022 dari 0,8 persen jadi 5,1 persen.

              "Kami  mengimbau  agar  harus  dilaksanakan  sesuai  PP  36/2021,  karena  itu  amanat  undang-
              undang. Kalau Kemnaker menegur, pasti ada wilayah yang harus ditaati dalam bernegara. Kami
              berkoordinasi  dengan  Kemendagri  dalam  hal  ini,"  kata  Chairul  saat  dihubungi,  Senin
              (20/12/2021).

              Adapun  berdasarkan  penghitungan  dengan  PP  36/2021,  Kemnaker  menetapkan  rata-rata
              kenaikan UMP sebesar 1,09 persen.

              PP 36/2021 tentang Pengupahan itu merupakan peraturan turunan dari UU Nomor 11 Tahun
              2020 tentang Cipta Kerja.

              Chairul pun menyayangkan keputusan Anies Baswedan yang menaikkan UMP DKI Jakarta 2022
              lebih tinggi daripada rata-rata yang ditetapkan Kemnaker. Ia menegaskan, kenaikan UMP pada
              2022 mesti sesuai dengan formula baru dalam PP 36/2021.

              " Kemenaker sangat menyayangkan sikap tersebut yang menaikkan UMP tidak sesuai aturan
              yang berlaku. Karena menurut hemat saya, selayaknya amanat undang-undang yang telah resmi
              menjadi acuan di negara kita, menjadi bagian yang harus ditegakkan dan dilaksanakan sesuai
              aturannya," ucapnya.

              Sementara itu, dikutip dari Kompas.id, Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar
              Sanusi mengatakan, kepala daerah yang menetapkan UMP di luar ketentuan PP 36/2021 akan
              dikenai sanksi sesuai dengan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

              Sanksi yang diatur di undang-undang itu berupa teguran tertulis, pemberhentian sementara, dan
              pemberhentian permanen.

              Menteri  Dalam  Negeri  sudah  menyampaikan  surat  kepada  para  gubernur  terkait  dengan
              penetapan upah minimum. Dalam surat itu juga disampaikan sanksi kepada gubernur yang tidak
              memenuhi kebijakan pengupahan.

              "Sanksinya akan sesuai dengan surat edaran Menteri Dalam Negeri. Itu yang akan dijadikan
              pegangan. Jadi, terkait kepatuhan ini, nanti akan menjadi ranahnya Kementerian Dalam Negeri,"
              kata Anwar, Selasa (23/11/2021).

              Diberitakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merevisi besaran kenaikan upah minimum provinsi
              DKI Jakarta 2022. Dari semula hanya naik 0,85 persen, UMP diputuskan naik 5,1 persen dengan
              sejumlah pertimbangan.

              Anies  Baswedan  melalui  keterangan  resmi  Pemprov  DKI,  Sabtu  (18/12/2021),  menjelaskan,
              revisi  atas  kenaikan  besaran  UMP  DKI  2022  didasarkan  pada  kajian  Bank  Indonesia  bahwa
              proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 mencapai 4,7 persen sampai 5,5 persen.





                                                           535
   531   532   533   534   535   536   537   538   539   540   541