Page 118 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 AGUSTUS 2020
P. 118

Namun program BSU yang berada di bawah kendali Ke-menterian Ketenagakerjaan (Kemnaker)
              ini mengundang sejumlah pertanyaan. Di antaranya mengapa masyarakat yang sudah bekerja
              itu justru yang mendapat bantuan sebesar Rp2,4 juta selama empat bulan? Sejatinya bukankah
              mereka  memiliki  penghasilan?  Rupanya  pemerintah  punya  alasan  sebagaimana  disampaikan
              Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah. Menurutnya program BSU menyasar kelas
              pekerja yang gajinya berkurang atau dipotong pemberi kerja atau perusahaan sebagai dampak
              pandemi korona (Covid-19) sehingga perlu dibantu.

              Pemerintah  meyakini,  agar  bantuan  kepada  karyawan  swasta  cepat  tersalurkan  dan  tepat
              sasaran, digunakanlah data BPJS Ketenagakerjaan. Pasalnya data tersebut dinilai paling akurat
              dan lengkap meski nantinya tetap divalidasi sebelum digunakan untuk menjamin data tepercaya.
              Semula pemerintah menetapkan penerimaan BSU sebanyak 13.870.496 orang, lalu ditingkatkan
              menjadi  15.725.232  orang.  Anggaran  yang  akan  disalurkan  pun  melebar  dari  Rp33,1  triliun
              menjadi Rp37,7 triliun. Penetapan data BPJS Ketenakerjaan untuk menyalurkan subsidi kepada
              karyawan swasta sempat mengundang kabar bohong alias hoaks yang berkembang di media
              sosial. Namun kabar menyesatkan itu langsung dibantah pihak BPJS Ketenagakerjaan bahwa
              usulan penerimaan bantuan langsung dari pemberi kerja atau perusahaan sehingga semua data
              terjamin keakuratannya dan bisa dipertanggungjawabkan.

              Kini timbul pertanyaan, bagaimana nasib pekerja yang tidak terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan?
              Diakui Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, penyaluran bantuan kepada karyawan
              swasta yang bukan peserta BPJS Ketenakerjaan adalah sebuah tantangan tersendiri. Namun
              mantan  Direktur  Pelaksana  Bank  Dunia  itu  tidak  terlalu  khawatir,  sebab  pemerintah  telah
              meluncurkan beragam program bantu sosial (bansos) yang bisa diakses masyarakat.

              Langkah pemerintah yang "menyuntik" karyawan swasta bergaji di bawah Rp5 juta sebulan ini
              patut diapresiasi. Dalam pelaksanaannya kita berharap hal ini dapat berjalan baik tanpa menemui
              kendala berarti. Apalagi program ini juga mendapat sambutan hangat dari Konfederasi Serikat
              Pekerja  Indonesia  (KSPI).  Mereka  berpesan  agar  program  BSU  mendapat  pengawasan ketat
              sehingga  bisa  tepat  sasaran.  Permintaan  KSPI  ini  diamini  pemerintah  bahwa  pelakasanaan
              pengawasan program tersebut mendapat pendampingan dari pihak kepolisian, Kejaksaan Agung,
              Komisi  Pemberantasan  Korupsi  (KPK),  Badan  Pemeriksa  Keuangan  (BPK)  serta  Badan
              Pengawasan  Keuangan  dan  Pembangunan  (BPKP).  Ya,  jangan  buka  celah  terjadinya
              penyelewengan.
































                                                           117
   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123