Page 123 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 AGUSTUS 2020
P. 123

Suryani menekankan bahwa dunia usaha, termasuk UMKM, sangat membutuhkan stimulus dari
              pemerintah  supaya  bisa  bangkit  kembali.  "Misalnya  biaya  beban  listrik  dikurangi,  minimum
              charge pabrik yang tidak jalan jangan diminta, dong? Juga stimulus subsidi bunga. Kalau pabrik
              berhenti, untuk mulai lagi butuh tambahan modal, itu yang kita minta pemerintah bantu," tutur
              dia.

              Suryani  menegaskan,  permintaan  stimulus  tidak  hanya  terjadi  di  Indonesia.  Dunia  usaha  di
              seluruh dunia juga meminta bantuan kepada pemerintahnya. "Ini yang disebut sebagai berbagi
              beban atau sharing the pain seperti yang disuarakan Presiden Jokowi," ujar Suryani Motik yang
              sukses sebagai pengusaha di bawah bendera Indo Prima Group.

              Suryani  yang  gemar  menularkan  jiwa  entrepreneur  kepada  pengusaha-pengusaha  pemula,
              khususnya  pengusaha  kecil  menengah,  mengakui,  regulasi  dan  stimulus  yang  diberikan
              pemerintah belum cukup membantu pelaku usaha.

              "Kalau sudah cukup membantu, saya kira Presiden tidak akan marah-marah, Presiden harusnya
              happy. Tapi kalau Presiden marah, berarti kan banyak dapat complaint, apakah melalui DPR atau
              langsung ke pemerintah," tandas dia.

              Menurut  Suryani,  banyak  peraturan  di  kementerian/  lembaga  (K/L)  yang  tumpang  tindih.
              Meskipun banyak keluar surat edaran dari menteri, dalam praktiknya di lapangan belum tentu
              dijalankan secara benar.

              Padahal, dunia usaha sedang berlomba dengan waktu agar selamat dari ancaman Covid. "Sudah
              susah, kok ditambah cost lagi," tandas dia.

              Suryani  mengemukakan,  Kadin  Indonesia  mengusulkan  sejumlah  hal  kepada  pemerintah.
              Walaupun sudah menambah anggaran penanganan Covid-19 hingga Rp 695 triliun, pemerintah
              masih membedakan antara stimulus UMKM dan stimulus pelaku usaha menengah dan besar
              yang terdampak pandemi.
              "Yang mesti diantisipasi nanti adalah isu mengenai korporasi. Kalau korporasi kena, lapangan
              tenaga kerja juga akan terkena," ucap dia.

              Di  sisi  lain,  Suryani  Motik  juga  meminta  pemerintah  terus  melakukan  monitoring  terhadap
              penempatan  dana  di  Himpunan  Bank  Milik  Negara  (Himbara)  sebesar  Rp  30  triliun.  "Harus
              dimonitor, apakah dijalankan atau tidak, benar nggak? Jangan sampai pilih kasih," ujar dia.

              Suryani menjelaskan, dana yang ditempatkan pemerintah sebesar Rp 30 triliun terlalu kecil bagi
              bank-bank Himbara (BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN) meskipun disyaratkan untuk me-leverage
              tiga kali. Dana itu pun tidak cukup untuk disalurkan sebagai kredit.

              Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dari Lembaga Internasional
              dan Kemenkeu (%)

              World Bank  OECD ! ADB IMF ! Bloomberg Kementerian

              i i Median Keuangan

              Juni 2020  Juni 2020 ; Juni 2020 April 2020 | Juni 2020 Juni 2020

              Sunter Kemerket WB Gbtal Eccoanic ProspK* 2020, OECD Eccromc Ojlbok 2020, Asai Cevetp'nert
              Ojlbck 2020, Worid Eccromc Ojlbok IMF, 3tombcrg (dialah)





                                                           122
   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128