Page 214 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 AGUSTUS 2020
P. 214
"Banyak orang berpendapatan di bawah Rp 5 juta dan tidak terdaftar di BPJS (Ketenagakerjaan).
Ini yang kita tampung dalam Kartu Prakerja. Benefitnya sama, Rp 600 ribu dikali empat bulan,
Rp 2,4 juta," katanya dalam Webinar Stimulus Pemerintah untuk Memperkuat UMKM, Selasa
(11/8).
Sri menjelaskan, Kartu Prakerja juga bisa dimanfaatkan untuk mereka yang terkena Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK) atau dirumahkan ataupun mereka yang sedang mencari pekerjaan. Untuk
mendapatkan insentif tersebut, masyarakat harus aktif mendaftar dan mengikuti tahapan
penerimaan Kartu Prakerja.
Sedangkan, subsidi gaji ditujukan untuk pekerja yang sudah terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan.
Sri mengatakan, kemungkinan akan ada 13 juta sampai 15 juta pekerja yang mendapatkan
subsidi gaji.
"Itu menurut Kementerian Ketenagakerjaan," ujarnya.
Dalam konferensi pers virtual, Senin (10/8), Sri mencatat, setidaknya sudah ada 208 ribu
rekening yang tercatat oleh pemerintah untuk mendapatkan subsidi gaji. Mereka adalah pekerja
yang sudah didaftarkan oleh kantor wilayah BPJS Ketenagakerjaan dengan kriteria memiliki gaji
di bawah Rp 5 juta per bulan.
Sri menekankan, subsidi gaji ini sekaligus menunjukkan manfaat perusahaan yang mendaftarkan
para pekerjanya ke program BPJS Ketenagakerjaan, terutama dalam situasi krisis kesehatan
sekarang. "Ini yang perlu terus kita edukasi ke masyarakat dan dunia usaha, bahwa
mendaftarkan tenaga kerja (ke BPJS Ketenagakerjaan) adalah hal positif," ucap bendahara
negara ini.
Sri menyebutkan, untuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan tidak harus selalu pekerja di
perusahaan yang bergerak dalam sektor formal. Menurut Sri, kebijakan pemerintah untuk
mengacu data BPJS Ketenagakerjaan dilakukan agar proses penyaluran lebih efektif. Sebab,
BPJS Ketenagakerjaan memiliki nama by name by address yang membuat subsidi gaji bisa masuk
ke 'kantong' pekerja secara tepat dan cepat.
"Kalau kita tidak punya nama dan alamat ini, akan sulit bagi pemerintah untuk membantu mereka
dan pasti banyak terjadi kekisruhan," ujar mantan direktur pelaksana Bank Dunia tersebut..
213