Page 219 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 AGUSTUS 2020
P. 219
kasus Covid-19 di Indonesia. Jumlah kasus di DKI mencapai 26.162 kasus. Menurutnya, para
pekerja migran internasional ikut berkontribusi dalam angka tersebut.
Wiku menjelaskan penyebab kasus positif Covid-19 di DKI sangat tinggi disumbangkan oleh dua
kelompok atau komponen. Pertama, kelompok dari warga Jakarta sendiri. Kedua, dari RS Darurat
Wisma Atlet Kemayoran.
"Rumah Sakit Wisma Atlet ini adalah fasilitas untuk isolasi terpusat dan ini kontribusinya adalah
3%," terang Wiku, Selasa (11/8).
Oleh karena itu, lanjut Wiku, sebenarnya jumlah kasus di DKI Jakarta masih lebih sedikit
dibandingkan kasus
Covid-19 di Jawa Timur yang mencapai 25.626 kasus. Apalagi, kasus-kasus yang ditangani di
Wrisma Atlet berasal pekerja migran internasional.
"Ini perlu jadi perhatian bersama dalam membaca data. Sebab, lokasi RS Wisma Atlet ini ada di
Jakarta dan kasus-kasus yang ditangani adalah dari pekerja migran internasional," jelasnya.
Kemudian, ia juga menyebutkan. 22 dari 34 provinsi di Indonesia memiliki persentase kematian
akibat Covid-19 di bawah persentase dunia.
"Angka kematian dunia 3,64% dan kita ada 22 provinsi yang memiliki angka kematian di bawah
angka tersebut." kata Wiku.
Tekan Angka Kematian
Wiku mengatakan, kinerja 22 provinsi tersebut harus dijaga dan ditekan terus persentase angka
kematiannya. Sementara 12 provinsi lainnya diharapkan juga dapat menekan angka kematian
akibat Covid-19.
"Kalau 12 provinsi bisa ditekan juga, maka angka kematian secara keseluruhan provinsi akan
bisa di bawah persentase angka kematian dunia." kata Wiku.
Ke-22 provinsi yang dimaksud adalah DKI Jakarta (3,56%), Sulawesi Selatan (3.18%), Jawa
Barat (3%), Bali (1,28%). Papua (1.06%), Kalimantan Timur (2,84%), Maluku Utara (3,3%),
Gorontalo (2.54%), dan Maluku (1,8%).
Kemudian ada pula Sumatera Barat (2,8%), DI Yogyakarta (2,85%), Riau (1,8%), Aceh (2,8%),
Papua Barat (1 %), Kalimantan Barat (0.96%), Kalimantan Utara (0,67%), Sulawesi Barat
(1,8%). Sulawesi Tengah (3,24%), Jambi (1,9%), Bangka Belitung (0,9%), Nusa Tenggara
Timur (0,65%), dan Sulawesi Tengah (1,37%). [LEN/D-IO]
218