Page 549 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 AGUSTUS 2020
P. 549

Demikian  dikemukakan,  Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker)  Ida  Fauziyah,  saat  memberikan
              keterangan  pada  Konferensi  Pers  Pengumuman  Program  Bantuan  Subsidi  Upah  di  Istana
              Merdeka, Jakarta, Senin (10/8/2020).

              Dijelaskan,  bantuan  tersebut  merupakan  program  stimulus  yang  dikordinasikan  dan  dibahas
              bersama  Tim  Satgas  Pemulihan  Ekonomi  Nasional  (PEN),  Kementerian  BUMN,  Kemnaker,
              Kemenkeu, serta BPJS Ketenagakerjaan pada tahun 2020.

              Pekerja/buruh yang mendapat bantuan, kata Menaker, harus memenuhi seluruh persyaratan.
              Yakni WNI yang dibuktikan dengan NIK; cvvt terdaftar sebagai peserta jaminan sosial tenaga
              kerja yang masih aktif di BPJS Ketenagakerjaan, dibuktikan dengan nomor kartu kepesertaan;
              dan peserta yang membayar iuran dengan besaran iuran yang dihitung berdasarkan upah di
              bawah Rp5 juta sesuai upah yang di laporkan kepada BPJS Ketenagakerjaan.

              "Persyaratan lainnya, ialah pekerja/ buruh penerima upah; pekerja/ buruh yang bekerja pada
              pemberi  kerja  selain  pada  induk  perusahaan  BUMN,  lembaga  negara,  instansi  pemerintah,
              kecuali non ASN; memiliki rekening bank yang aktif; tidak termasuk dalam peserta penerima
              manfaat program kartu prakerja; dan peserta yang membayar iuran sampai dengan bulan Juni
              2020," tambahnya.

              Nantinya,  dalam  proses  penyaluran  bantuan  oleh  bank  penyalur  dilakukan  dengan
              pemindahbukuan  dana  dari  bank  penyalur  kepada  rekening  penerima  bantuan  pemerintah
              melalui bank-bank BUMN yang terhimpun dalam HIMBARA (Himpunan Bank Milik Negara).

              "Mekanisme penyaluran bantuan subsidi upah ini diberikan kepada pekerja/buruh sebesar Rp600
              ribu per bulan selama empat bulan (Rp 2,4 juta) yang akan diberikan setiap dua bulan sekali.
              Artinya,  satu  kali  pencairan,  pekerja  akan  menerima  uang  subsidi  sebesar  Rp1,2  juta,"
              terangnya.

              Data calon penerima bantuan ini bersumber dari data kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan yang
              telah dilakukan verifikasi dan validasi oleh BPJS Ketenagakerjaan, sesuai kriteria dan persyaratan
              yang  ditentukan.  Menurut  Menaker,  pemerintah  menggunakan  data  BPJS  Ketenagakerjaan
              sebagai dasar pemberian bantuan subsidi secara cepat dan tepat sasaran.

              Karena saat ini data tersebut dinilai paling akurat dan lengkap, sehingga akuntable dan valid.
              Lebih  lanjut  dikatakannya,  data  penerima  bantuan  diambil  dari  data  BPJS  Ketenagakerjaan
              dengan batas waktu pengambilan data sampai dengan 30 Juni 2020. Sehingga, hanya peserta
              yang telah terdaftar pada batas waktu tersebut dan memenuhi persyaratan.

              Dia menerangkan, akurasi validasi data pekerja/buruh sangat penting karena ketepatan sasaran
              program  ini  bergantung  dari  verifikasi  data  yang  dilakukan  oleh  BPJS  Ketenagakerjaan.
              Ekspektasi publik dinilainya sangat luar biasa, sehingga program subsidi ini harus benar-benar
              diterima oleh pekerja/ buruh yang memenuhi persyaratan.

              Dia  juga  mengemukakan,  berdasarkan  hasil  rapat  dengan  Kementerian/Lembaga,  disepakati
              untuk  memperbanyak  masyarakat  yang  akan  mendapatkan  bantuan  ini.  Maka,  jumlah  calon
              penerima ditingkatkan menjadi 15.725.232 orang dari yang semula hanya 13.870.496 orang.


              "Dengan demikian, maka anggaran bantuan pemerintah subsidi upah ini mengalami peningkatan
              menjadi Rp 37,7 triliun dari semula Rp 33,1 triliun," ucapnya.

              Pengawasan  pelaksanaan  bantuan  supaya  tepat  sasaran,  pemerintah  mendapatkan
              pendampingan dari Kepolisian, Kejaksaan Agung, KPK, BPK dan BPKP.

              Di  bagian  lain,  Direktur  Utama  BPJS  Ketenagakerjaan  Agus  Susanto,  menyatakan,  pihaknya
              menyambut baik program bantuan subsidi upah yang dilakukan pemerintah. Agus menganggap,

                                                           548
   544   545   546   547   548   549   550   551   552   553   554