Page 66 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 AGUSTUS 2020
P. 66
Judul MERAMU PENYALURAN UNTUK BANTUAN KARYAWAN
Nama Media Koran Tempo
Newstrend Santunan Pegawai Swasta
Halaman/URL Pg3
Jurnalis GHOIDA RAHMAH
Tanggal 2020-08-12 06:10:39
Ukuran 249x204mmk
Warna Warna
AD Value Rp 235.006.200
News Value Rp 1.175.031.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Pemerintah terus menggenjot berbagai upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk
mendongkrak pertumbuhan ekonomi pada paruh kedua 2020. Menteri Ketenagakerjaan Ida
Fauziyah mengatakan bantuan langsung tunai (BLT) dalam bentuk subsidi upah bagi pekerja
sektor formal merupakan salah satu stimulus lanjutan.
MERAMU PENYALURAN UNTUK BANTUAN KARYAWAN
PEMERINTAH MENYATAKAN STIMULUS LANJUTAN INI DITUJUKAN BAGI MEREKA YANG BELUM
TERSENTUH BANTUAN SELAMA WABAH MELANDA.
Ghoida Rahmah
ghoida.rahmah@tempo.co.id
Pemerintah terus menggenjot berbagai upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk
mendongkrak pertumbuhan ekonomi pada paruh kedua 2020. Menteri Ketenagakerjaan Ida
Fauziyah mengatakan bantuan langsung tunai (BLT) dalam bentuk subsidi upah bagi pekerja
sektor formal merupakan salah satu stimulus lanjutan. "Ini merupakan inisiatif pemerintah yang
dikoordinasikan antara Tim Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional, Kementerian Ketenagakerjaan,
dan Kementerian Keuangan," ujarnya kepada Tempo, kemarin.
Program yang akan menyasar 15,7 juta pekerja dengan anggaran Rp 37,7 triliun itu akan dikelola
oleh Kementerian Ketenagakerjaan dan masuk dalam alokasi anggaran belanja tahun ini. Ida
mengatakan bantuan subsidi upah senilai total Rp 2,4 juta selama empat bulan itub dimaksudkan
untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan ekonomi pekerja selama
masa pandemi Covid-19.
Terlebih, beberapa waktu terakhir terdapat kecenderungan penyesuaian atau pemotongan upah
yang dialami oleh pekerja karena kinerja perusahaan yang melemah."Di samping juga memang
untuk membantu perputaran ekonomi," kata Ida.
Dengan demikian, pemerintah berharap daya beli dan konsumsi masyarakat dapat kembali
meningkat. Ida menyanggah persepsi yang menyebutkan pemerintah pilih kasih dan
65