Page 61 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 AGUSTUS 2020
P. 61
Rizal menjelaskan, subsidi gaji yang dicanangkan pemerintah menyasar pada pekerja dengan
keterampilan (skilled worker). Padahal, menurut dia, pegawai yang paling banyak terkena
dampak PHK atau tidak menerima gaji dan tunjangan secara penuh justru di kategori tenaga
kerja unskilled.
Di sisi lain, jumlah tenaga kerja yang kurang terampil lebih banyak dibandingkan yang terampil.
Dampaknya, Rizal mengatakan, konsumsi rumah tangga unskilled worker berperan penting.
"Ketika konsumsi mereka tertekan, pertumbuhan konsumsi secara nasional pun ikut terseret ke
bawah," katanya.
Rizal menganjurkan pemerintah untuk kembati melakukan pemetaan kategori penerima bantuan
subsidi dengan mempertimbangkan dua hal. Pertama, penerima harus merupakan orang yang
paling membutuhkan bantuan. Kategori kedua, penerima subsidi berkontribusi terhadap
penurunan daya beli masyarakat.
Selain itu, Rizal menambahkan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga akan positif apabila daya
beli masyarakat ditingkatkan dengan mendorong pendapatan melalui produksi, bukan melalui
bantuan. Sebab, bantuan melalui program subsidi gaji tidak bisa menjamin penerimanya
membeli komoditas yang berkontribusi terhadap perbaikan konsumsi.
Terlebih, Rizal menekankan, konsumsi pekerja yang berpendapatan di bawah Rp 5 juta per bulan
lebih banyak ditujukan ke kebutuhan pangan atau untuk membeli paket data pada sektor
informasi dan komunikasi yang menjadi kebutuhan utama saat ini.
"Konsumsi mereka bukan ke sektor dengan multiplier effect tinggi, jadi tidak efektif (untuk
mendorong konsumsi rumah tangga)," kata dia.
antarad: satria kartikayudha
60