Page 28 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 28

Jangan  sampai,  kata  dia,  upaya  pemusatan  perizinan  itu  justru  menjadi  ladang  basah  di
              pemerintah pusat, sehingga KPK, Kejaksaan, dan Ombudsman harus mencegah hal tersebut
              terjadi. "Ini di pusatnya harus bener, jangan sampai kena korupsi lagi. Ini peran KPK, Kejaksaan,
              dan  Ombudsman.  Ombudsman  harus  bisa  memberikan  masukan  ke  Presiden  Jokowi  soal
              penerapan aturan ini," katanya.

              Jaga Kampus dari COVID

              Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) Arif Satria mengajak kampus menjaga kondusivitas civitas
              akademika agar aman dari COVID-19 seiring banyaknya mahasiswa yang melakukan unjuk rasa
              menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.

              "FRI menghimbau kepada para pimpinan perguruan tinggi dan civitas akademika untuk selalu
              menjaga kondusivitas kampus agar kegiatan akademik dan pembelajaran dapat berjalan dengan
              baik, khususnya di masa pandemi COVID-19 ini," kata Arif dalam siaran pers yang diterima di
              Jakarta,. Sabtu.
              Rektor IPB University juga mengajak para akademisi dan mahasiswa untuk selalu peduli dengan
              persoalan bangsa dengan senantiasa mengedepankan gerakan intelektual berdasarkan

              akal sehat, pemahaman yang utuh dan kajian kritis-objektif.

              FRI, kata dia, berharap proses pengesahan UU Cipta Kerja yang menimbulkan gejolak dapat
              menjadi bahan pelajaran bahwa setiap pihak harus memperkuat modal sosial berupa rasa saling
              percaya seluruh komponen bangsa.

              Terkait aksi protes UU Cipta Kerja, Arif menyayangkan adanya sebagian aksi unjuk rasa yang
              anarkis sehingga mengganggu ketertiban masyarakat dan merusak fasilitas umum.

              "Pada prinsipnya FRI memandang bahwa aksi unjuk rasa untuk menyalurkan aspirasi adalah hak
              setiap warga negara yang dilindungi undang-undang tetapi tetap harus mematuhi ketentuan
              yang berlaku," kata dia.

              FRI, kata Rektor IPB University memandang perbedaan pendapat dalam era demokrasi adalah
              hal yang biasa. Selanjutnya, terkait perbedaan pendapat

              dalam  merespon  UU  Cipta  Kerja  diharapkan  dapat  diselesaikan  melalui  saluran-saluran  yang
              konstitusional.

              Dia  juga  mengimbau  semua  pihak  yang  berbeda  pendapat  agar  dapat  menahan  diri  dan
              mengedepankan dialog secara jernih untuk mendapatkan solusi.

              Bagi pemerintah dan DPR, kata dia, agar selalu membuka diri untuk menampung aspirasi dan
              masukan-masukan  kritis  dari  berbagai  pihakyang  sama-sama  bergerak  atas  dasar  rasa  cinta
              kepada bangsa Indonesia.

              "FRI  akan  memberikan  masukan  kepada  pemerintah  dan  DPR  RI  setelah  mencermati  dan
              menyisir UU Cipta Kerja versi final, khususnya hal-hal krusial yang menjadi perhatian masyarakat
              sehingga pemerintah dapat mengambil langkah-langkah solusi alternatif yang dimungkinkan-
              secara hukum," kata dia. (nas/ant/cok)










                                                           27
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33